Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan

by Rudy Gold 22:59,Jul 24,2020
Kota Hedong, hotel Emperor.

Di depan pintu terlihat beberapa tipe mobil mewah yang sedang berbaris, hari ini adalah hari pernikahan putri dari Wahyu Ye keluarga yang sangat kaya raya, mereka pun memesan satu gedung hotel.

Erik Luo mengenakan pakaian pengantin pria dan sedang bersulang dengan beberapa tamu undangan.

Hari ini adalah hari besarnya, tetapi dia malah terlihat tidak senang.

Pengantinnya bernama Beti Ye, dia mengenakan gaun putih yang tampak mewah, kecantikannya tidak perlu diragukan lagi, dan hal yang membuat Erik Luo merasakan tidak nyaman adalah, Beti yang semakin cantik dari yang dia lihat enam tahun yang lalu, hanya saja wanita itu tidak tulus menikah dengannya dan malah masih mencintai orang lain.

Erik dan Beti adalah teman sepermainan, tetapi ketika berusia 16 tahun, setelah dia memasuki sekolah tentara, mereka berdua pun sudah tidak pernah bertemu, dan kepulangan kali ini dia menyadari bahwa Beti Ye yang dia kenal dan dia sukai itu pun sudah berubah total.

Kalau bukan karena permintaan terakhir ibunya untuk menikahi Beti Ye, hari ini dia pun tidak akan berada di sini, sampai-sampai dia dijuluki sebagai “Perebut” di kota ini, bagaimana dia bisa menerima penindasan semacam itu.

Beberapa tamu pun tampak sedang berdebat dengan suara kecil, wanita cantik semacam ini malah menikahi tentara rendahan seperti dia.

“Dari umur belasan tahun kamu menjadi tentara, tetapi tidak ada pencapaian apapun, ke depannya belajarlah banyak dengan Beti, belajarlah untuk maju sedikit, jangan setiap hari hanya tahu bermain dan bersantai-santai, karena keluarga Ye kami tidak memelihara orang yang seperti sampah!”

Wajah Beti penuh dengan embun beku, wajahnya tampak sangat tidak bersedia, dan kata-kata ibu mertua tadi pun tidak berhenti menghantui pikiran Erik Luo.

Saat itu Erik Luo pun sangat depresi, karena dia bukanlah orang yang keras kepala, jadi jika kamu tidak bersedia, apalah arti pernikahan ini?

Kepulangannya kali ini hanya untuk menikah, hanyalah demi permintaan terakhir ibunya, bukan untuk merebut kekayaan.

“Beti, gembiralah sedikit, ada kami di sini!”

Tamu undangan kebanyakan adalah teman baik Beti Ye, kebanyakan dari mereka pun meremehkan Erik, dan beberapa di antara mereka pun melihat Erik dengan pandangan mengejek.

Ibu mertua dan tamu undangan pun merendahkan Erik sepuas hati mereka, sehingga dia menjadi bahan candaan orang-orang.

“Ketua, aku dan Linda bersulang untukmu.”

Terlihat sepasang suami-istri berdiri di meja sebelah, pria itu terlihat besar dan tinggi, sedangkan perempuan itu terlihat kecil dan imut, mereka berdua bersamaan mengangkat gelas mereka sebagai rasa kegembiraan terhadap Erik Luo.

Akhirnya wajah Erik Luo mengeluarkan sedikit senyuman, dengan mengangkat gelasnya dia pun berkata: “Surya, kata-kataku diwakilkan oleh bir ini, mari bersulang!”

Mereka berdua adalah teman perang sehidup-semati, dalam pernikahan ini Erik hanya mengundang satu orang temannya yaitu Surya Li, kemudian dia pun segera meneguk sebotol bir putih, karena itu adalah kebiasaan mereka saat menjadi tim.

Sedangkan di meja lainnya semuanya adalah anak muda, baju yang mereka kenakan pun semuanya bermerek dan sangat modis, dilihat dari penampilan mereka sepertinya adalah anak-anak orang kaya.

Erik Luo pun tidak terlalu suka berteman dengan orang-orang seperti mereka, jadi ketika baru saja meneguk segelas bir dan ingin pergi, tidak disangka seorang pemuda yang duduk di tengah barisan pun menggebrak meja: “Apa maksudnya? Tadi minum satu botol dengan orang itu, tetapi hanya minum segelas dengan kami, kenapa hah? Meremehkan kami?”

“Nih, minum satu botol ini!” seseorang yang berada di sampingnya menyodorkan sebotol bir putih kepada Erik, dengan tertawa terbahak-bahak seperti sedang menonton sebuah topeng monyet.

Erik Luo pun tertawa dan mengangkat botol itu: “Boleh, ayo siapa?”

Seseorang di antara mereka pun menjawabnya: “Sepertinya kamu tidak mengerti, maksud tuan muda Han adalah kamu beri kami sebuah pertunjukan dengan meminum sebotol bir putih ini, kan hari ini adalah hari yang bahagia, jadi menampilkan sebuah pertunjukan untuk menyenangkan kami, tidak ada salahnya bukan, apakah kamu tidak mengerti juga?”

Terlihat seorang pemuda di tengah mereka duduk dengan santai, menyilangkan kedua kakinya tanpa berkata apapun, seharusnya itu adalah tuan muda Han yang mereka sebut.

Erik Luo memanggilnya: “Nama kamu Riski Han bukan, jangan mencari masalah di sini, kalau berani kita satu botol satu orang.”

Raut wajah Riski Han pun berubah, dengan sigap dia mengangkat gelas yang penuh akan bir itu, lalu menyiramkannya ke wajah Erik dan berkata: “Kamu kira kamu siapa, sampai bisa minum bir bersamaku? Beti benar-benar sudah buta, sampai-sampai bisa menikah dengan orang busuk sepertimu.”

Orang-orang yang berada di meja itu pun tertawa terbahak-bahak melihat Erik, sepertinya mereka sudah merencanakan ini dari awal, orang-orang di sekitar mereka pun terpaku ke arah mereka karena suara tawa itu, melihat adegan pengantin pria yang sangat kasihan itu, membuat mereka pun tertawa secara sembunyi-sembunyi.

Beti Ye dari tadi tidak memedulikan hal itu, seperti hal tersebut tidak ada hubungan dengannya.

Jelas sekali dia dan ibunya tidak menyetujui adanya pernikahan ini, kalau tidak bagaimana mungkin begitu banyak orang yang merendahkan Erik Luo, mungkin mereka berharap agar Erik mengajukan cerai karena tidak tahan ditindas.

Erik berkata dengan nada datar kepada Riski: “Jika kamu meminta maaf padaku, maka aku tidak akan perhitungan kepadamu.”

Riski Han pun tertawa terbahak-bahak: “Apakah kalian mendengarkannya, sepertinya si bodoh ini sudah mabuk, dan berani-beraninya menyuruhku untuk minta maaf?”

Tatapan mereka kepada Erik Luo seakan-akan sedang melihat orang bodoh, semua orang yang berada di meja itu pun tertawa terbahak-bahak.

Riski sambung mengejeknya: “Kamu juga seharusnya sadar kamu itu siapa, memangnya kamu sudah mengira bahwa kamu sudah menjadi menantu keluarga Ye? Kamu hanyalah seekor anjing keluarga Ye, mengerti? Dasar sampah!”

Erik Luo membalikkan kepalanya dan bertanya kepada Beti: “Apakah ini teman-temanmu?”

Beti Ye pun dengan tidak sabaran berkata: “Kita pergi saja, jangan membuat malu diri sendiri.”

Memalukan diri sendiri!

Kata-kata itu sangat menyakiti Erik Luo, saat itu pula tidak ada lagi sedikit kesabaran dengan Beti, bibir Erik mengeluarkan senyuman, kemudian dia mengambil sebotol bir di atas meja dan memukulnya dengan kuat di kepala Riski Han.

“Phiangg!” botol itu pun pecah berkeping-keping, dan kepala Riski Han pun mengeluarkan banyak darah.

Orang-orang yang duduk bersama Riski Han bersama-sama mendobrak meja, berdiri dan berkata: “Jahanam, kamu benar-benar cari mati!”

“Sudah menyakiti tuan muda Han jangan harap kamu bisa hidup, habiskan dia!”

Segerombolan orang itu pun dengan segera mengambil botol bir dan ingin menghantam kembali Erik Luo, tetapi tiba-tiba keluarlah bayangan seseorang dari samping.

“Phiangg! Krakk! Krakk! Brakk!” terdengar suara tulang yang dipatahkan, semua orang yang tadinya berada di meja itu, sekarang pun menjadi terlunta-lunta di lantai, ada yang patah leher, ada juga yang tulang kakinya dipatahkan.

Tangan Surya Li pun memegang kaki meja yang tidak tahu darimana asalnya dan berkata: “Kalian semua tetap di bawah lantai dan jangan bergerak!”

Saat berperang di luar negeri dia sering sekali seperti ini, hanya saja saat itu di tangannya memegang pistol, dan siapapun yang tidak menurut kepadanya akan langsung dia tembak di kepalanya.

Erik Luo pun bergerak, dia mengeluarkan tangannya dan memegang leher Riski Han, lalu berkata: “Aku beri kamu dua pilihan, bersujud meminta maaf padaku, atau mati!”

Setelah berkata seperti itu tangannya pun mulai memegang dengan semakin erat!

Riski Han pun merasakan tenaga di lehernya semakin lama semakin kuat, sampai-sampai susah untuk bernapas.

Download APP, continue reading

Chapters

173