Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas

by Rudy Gold 22:59,Jul 24,2020
“Apa!” pikiran Santi Tang pun kosong, dengan sangat emosi dan menunjuk ke arah Erik Luo: “Kamu benar-benar bocah genit, keluarga Ye benar-benar sangat rugi sudah menerimamu dan sudah menikahkan putri kami kepadamu, tidak disangka hari kedua pernikahanmu, kamu malah sudah berbuat hal semacam ini, kamu itu orang atau bukan!”

“Jangan takut Bella, ada ibu di sini! Tidak ada yang boleh menindasmu!”

Santi Tang sambil menghibur Bella Ye, sambil menunjuk dan marah kepada Wahyu: “Ini semua salahmu, lihatlah orang yang kamu lindungi selama ini? Malah membiarkannya berkeliaran di rumah kita?”

Setelah itu dia pun menunjuk ke arah Erik Luo: “Lalu kamu, berbuat hal seperti ini, apakah kamu tidak malu dengan ibumu yang sudah mati itu? Bagaimana mereka mengajari kamu! Kamu hanya orang yang dibiayai tetapi kurang dididik!”

Raut wajah Erik seketika berubah, sudut matanya melirik ke arah Santi Tang.

“Kamu diam!” kata Wahyu dengan nada tinggi, wajahnya yang sudah pucat pun berkata kepada Santi Tang: “Kamu adalah orang yang berpendidikan, kenapa bisa-bisanya kamu mengeluarkan kata-kata seperti itu?”

Santi Tang pun marah dan berkata: “Kenapa tidak sampai hati, bukankah yang kukatakan adalah benar? Hari kedua pernikahan sudah berani melecehkan adik ipar sendiri, apakah itu yang dinamakan orang?”

Erik Luo yang mendengar dia marah sampai mengungkit ibunya, dia pun sudah sangat emosi dan berkata dengan senyuman dingin: “Tante Tang, yang kamu katakan adalah benar, Bella Ye adalah orang yang dididik dan dibiayai, kalian tanyalah baik-baik kepadanya sebenarnya apa yang terjadi!”

Bella Ye pun menghentakkan kakinya, menangis dan berkata: “Semua ini karena kamu, tadi kamu yang menyobek-nyobek bajuku dan menyentuh tubuhku sembarangan, lalu...... banyak sekali kata-katamu yang jahat, aku tidak tahu lagi... huhuhu... aku tidak ingin hidup lagi!”

Erik Luo yang melihatnya pun tertawa dan menggelengkan kepalanya: “Bella Ye, kamu sendiri yang tahu dengan jelas kamu itu barang seperti apa, aku walaupun pergi mencari wanita di luar, juga tidak akan menyentuhmu sedikit pun.”

“Apa maksudmu!”

Santi Tang pun semakin marah dan berkata: “Hei marga Luo, jelaskan maksud perkataanmu itu, kenapa dengan putriku? Seburuk apapun dia, dia masih lebih hebat beribu-ribu kali hingga berjuta-juta kali, memangnya kamu kira kamu siapa? Banyak sekali yang mengatakan bahwa kalian tentara-tentara ini sangatlah kasar, apapun akan kalian lakukan, dan sekarang masih melecehkan Bella, kami benar-benar buta sampai bisa membiayaimu hingga sebesar ini!”

“Betul sekali!” Bella Ye menangis dan berkata: “Orang yang genit seperti dia tidak pantas menikah dengan kakakku, cepat usir dia, jangan biarkan dia masuk lagi ke rumah kita, pergi sana! Pergi sana!”

Dari awal Beti Ye sudah sangat kesal dengan pernikahan ini, dia pun tidak peduli apakah hal ini benar-benar terjadi atau tidak, dia hanya ingin segera mengakhiri pernikahan ini, lalu berkata dengan nada dingin: “Kamu mau membereskan barangmu sendiri dan pergi dari sini, atau aku laporkan ke polisi?”

Erik Luo yang mendengar kata-katanya, hatinya pun benar-benar sudah tersakiti, perasaannya terhadap Beti Ye semuanya menghilang tanpa sisa, tertawa dan berkata: “Aku akan pergi, tetapi sebelum itu aku akan mengatakannya dengan jelas terlebih dahulu, kalau aku Erik Luo ingin melakukan kejahatan, kalian pasti tidak akan tahan, lalu Bella adalah orang yang seperti apa, kalian sendiri pun sudah sangat tahu, yang ingin aku tanyakan dari dia kecil sampai sekarang, sudah berapa banyak kali dia membohongi kalian? Sudah berapa banyak akal busuknya? Hanya karena dia adalah orang dekat kalian, jadi kalian sangat mempercayainya, apalah dayaku yang hanya orang luar.”

Setelah kata-kata ini keluar, semua orang pun menjadi terdiam, setelah dipikir-pikir sepertinya hal ini ada benarnya.

Erik Luo kembali memandangi Bella Ye: “Lalu kamu, sewaktu sekolah dulu, kamu selalu menyuruh orang lain untuk memukulku, uang saku yang diberi ayahmu untukku semuanya juga kamu rebut, kamu katakan padaku bahwa aku tidak pantas untuk menggunakannya, memang aku tidak pantas, tetapi uang yang kamu rebut itu semuanya malah kamu gunakan untuk membuka kamar, di usia 15 tahun, tubuh kamu malah dirusaki oleh orang lain, saat SMA pun kamu juga pernah menggugurkan kandungan, dan sekarang setiap harinya kamu malah bermain dengan bajingan-bajingan itu, dua sampai tiga hari kamu pun sudah mengganti pria lain, kamu dengarlah dengan baik-baik, sebangsat apapun aku, aku tidak akan menyentuhmu dengan jariku sedikitpun karena kamu itu kotor!”

“Kamu... kamu...” wajah Bella Ye pun memucat, dia tidak tahu darimana Erik Luo mengetahui semua hal itu.

Santi Tang terkejut dan marah, dengan mata melotot berkata dengan Bella Ye: “Apakah yang dia katakan itu benar?”

Bella Ye pun panik dan berkata: “Tidak, dia, dia mengarang untuk membohongi kalian, ibu jangan percaya padanya!”

Setelah mengatakan semua itu, hati Erik pun kembali tenang, kemudian dia mengenakan jam tangannya, lalu melihat ke arah Beti Ye dan berkata: “Aku sendiri yang akan pergi, tetapi kata-kata ini harus aku katakan kepadamu, sejak kecil aku sudah menyukaimu, aku selalu berpikir bahwa jika waktu kita bersama sudah lama, kamu akan menyukaiku, tetapi sekarang aku sudah tahu aku salah, kamu sampai bisa mengeluarkan cara busuk seperti itu, tentu saja sedikit pun perasaan kepadaku tidak ada, besok kita pergi ke kantor sipil dan cerailah, sampai jumpa lagi!”

Setelah itu dia pun ingin pergi keluar.

Wajah Beti Ye memucat dan hatinya pun menjadi sangat kacau.

“Erik, kamu tunggu sebentar!” Wahyu dengan buru-buru menghentikannya.

Erik Luo tertawa dan menggelengkan kepalanya: “Paman Ye, anda seharusnya tahu perasaan tidak bisa dipaksakan, jika Beti bersama denganku, dia hanya akan menderita, dia mempunyai kehidupan dan keinginannya sendiri, jadi kami tidak akan cocok untuk bersama.”

“Hari sudah sangat malam, jika memang kamu mau pergi, tunggulah besok, boleh?”

Erik Luo tidak ingin membuat sedih Wahyu Ye, dia pun menganggukkan kepalanya dan segera naik ke lantai atas. Dia tidak bisa tidur di kamar Beti Ye, jadi dia hanya berlatih di atap.

Setelah Erik pergi, raut wajah Wahyu Ye pun terlihat mengerut dan berkata kepada tiga wanita di belakangnya: “Kalian ikutlah denganku!”

Di rumah ini Wahyu Ye yang memegang kendali, jika dia sudah marah, tiga perempuan itu pun tidak bisa lagi membantahnya, dengan menurut mereka pun pergi ke ruang tamu, Wahyu Ye menampar Bella hingga tersungkur di lantai, lalu berkata dengan nada marah: “Kamu anak yang tidak tahu malu, sebenarnya sudah berapa banyak hal yang membahayakan orang lain, hah?”

Download APP, continue reading

Chapters

173