Bab 51 Selalu menjadi pelampiasan

by Hurem Petrova 17:31,Jan 22,2021
Kakek Herman menatap Nadia dan Sasti bergantian.
Ia menghela nafas panjang dengan rasa kesal. “Lagi-lagi kalian ribut! Ribut dan ribut terus! Bisakah tenang sejenak? Sasti kamu kan lebih tua dari Nadia? Tidak bisakah kamu mengalah?” hardik Kakek Herman yang selalu seperti itu sejak Sasti dan Nadia masih balita.
Sasti menelan ludahnya. Jika kakek Herman sudah membela Nadia dan langsung menyalahkan dirinya tanpa lebih dahulu menyelidiki apa masalahnya, membuat perasaan Sasti terluka dan...

Download APP, continue reading

Chapters

68