Bab 5 Mata Diganti Dengan Mata

by Crazy XuanYuan 10:02,Jul 01,2021
Keluarga Xiao merupakan pemimpin dari keempat keluarga besar di kota Jiang Zhong.

Hari ini merupakan hari yang layak untuk dirayakan bagi keluarga Xiao. Hal yang pertama adalah mereka telah berhasil menandatangani kontrak dengan Qian Jun Group dan ini menandakan kalau kedudukan keluarga Xiao akan kembali meningkat.

Hal kedua adalah hari ini adalah hari ulang tahun ke 80 bagi Waxton yang merupakan pemimpin keluarga Xiao.

Di depan kediaman keluarga Xiao sudah terdapat begitu banyak mobil mewah. Begitu banyak sosok penting di kota Jiang Zhong yang datang menghadiri acara yang diadakan oleh keluarga Xiao ini.

"Keluarga Wang memberikan batu giok seharga 16M kepada pemimpin keluarga Xiao. Semoga tuan Waxton panjang umur dan murah rezeki."

"Keluarga Zhou memberikan sebuah emas berbentuk kodok seharga 24M. Semoga rezeki keluarga Xiao berlimpah."

"Keluarga Zhao memberikan sebuah lukisan kuno seharga 17,6M......"

Kata salah satu wanita menggunakan mikropin dan wanita itu adalah penerima tamu yang akan mengumumkan segala hadiah yang dibawa oleh tamu.

Di dalam ruang tengah keluarga Xiao, Waxton mengenakan pakaian yang begitu modis. Meskipun dia sudah berumur 80 tahun, namun dia masih terlihat begitu penuh semangat dan dia tersenyum lebar setelah mendengar hadiah-hadiah yang diberikan oleh para tamu.

Acara itu dihadiri oleh orang-orang penting di kota Jiang Zhong ini.

Bahkan keluarga Tang yang merupakan keluarga kelas dua juga datang menghadiri acara ini. Demi mendapatkan perhatian lebih dari keluarga Xiao, Rylan rela menghabiskan uang yang banyak untuk membeli sebuah patung giok dan memberikannya kepada Waxton.

Keluarga-keluarga lainnya juga menggunakan kesempatan ini untuk memperluas relasi mereka.

Di depan villa keluarga Xiao terlihat seorang pria yang mengenakan mantel berwarna coklat dan juga menutup wajahnya dengan topeng. Pria itu masuk sambil membawa sebuah peti mati.

Peti mati itu memiliki berat sekitar 200kg, namun pria itu mampu mengangkat peti mati itu hanya dengan satu tangan.

Pria itu adalah Kingston Jiang.

Kingston Jiang yang juga merupakan komandan Dragon yang sangat terkenal di area Nanhuang.

Tujuan dia kembali kali ini adalah untuk membalas budi dan membalas dendam.

Saat ini, dia telah berhasil masuk ke dalam keluarga Tang dan menikah dengan Chloe. Dia juga tidak ingin mempersulit kehidupan Chloe, oleh karena itu dia pun datang dengan mengenakan topeng dewa kematian pada wajahnya.

Brakk!!

Setelah tiba di depan pintu keluarga Xiao, Kingston melemparkan peti itu sekuat tenaga hingga tembus ke dalam ruang tengah keluarga Xiao.

Adegan ini berhasil mengejutkan semua orang yang ada di dalam ruang tengah keluarga Xiao.

Suasana yang tadinya ramai itu seketika berubah menjadi hening.

Apa yang terjadi?

Hari ini adalah hari ulang tahun Waxton ke 80, siapa yang berani melemparkan peti ini?

Waxton tadinya sedang mengobrol dengan beberapa pemimpin keluarga besar. Ekspresi wajahnya seketika berubah setelah melihat peti mati tersebut. Dia lalu berteriak: "Apa yang terjadi? Dimana satpam yang bertugas hari ini? Kenapa benda ini bisa masuk ke sini? Cepat bawa keluar peti ini!"

"Waxton, peti ini adalah hadiah ulang tahun untukmu. Hari ini adalah hari ulang tahunmu yang ke 80 dan besok akan menjadi hari kematianmu."

Terdengar sebuah suara yang keras dari luar dan terlihat seorang pria yang mengenakan mantel berwarna coklat sedang berjalan masuk ke dalam rumah tersebut.

"Siapa kamu?" Waxton menatap Kingston dengan serius. Tempat ini merupakan kediaman keluarga Xiao dan ia juga pemimpin keluarga Xiao. Siapa yang berani melakukan hal ini terhadap sosok yang penting ini?

"Aku adalah orang yang menginginkan nyawamu."

Suara yang dingin itu terdengar jelas di ruang tengah keluarga Xiao. Kingston yang mengenakan topeng itu pun berjalan masuk ke dalam secara perlahan.

"Jangan keterlaluan!!" salah satu pria yang berumur sekitar 20 tahun pun menunjuk ke arah Kingston dan kembali berkata: "Tidak perduli siapa kamu, semua orang yang datang ke tempat ini harus mematuhi aturan yang ada. Naga dan harimau sekalipun juga tetap harus tunduk di tempat ini."

Pria itu adalah Dean Xiao dan dia kembali menunjuk ke arah wajah Kingston sambil berkata: "Untuk apa kamu mengenakan topeng? Lepaskanlah topengmu itu, aku ingin melihat siapa kamu sebenarnya!"

Kingston tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menarik jari tangan Dean. Dia lalu memutar jari tangan Dean dengan sedikit tenaga dan jari tangan tersebut langsung putus hingga lepas dari tangan Dean. Darah segar mulai mengalir membasahi lantai di area tersebut.

"Ah......"

Dean mulai berteriak kesakitan.

Semua orang yang menghadiri acara tersebut merasa begitu terkejut melihat hal ini. Mereka telah terbiasa hidup di area yang penuh kedamaian dan tentunya mereka sangatlah jarang melihat darah segar yang berlimpah seperti ini. Sejumlah orang mulai mundur dan merasa ketakutan.

Kingston bagaikan dewa kematian yang mampu mematahkan jari tangan Dean dengan sangat mudah. Aura pada tubuhnya juga terasa begitu kuat, ditambah lagi aksinya yang berhasil membuat seluruh anggota keluarga Xiao merasa ketakutan.

Waxton juga berjalan mundur beberapa langkah sambil mengulurkan tangannya ke arah pinggang untuk meraih senjata yang ia miliki. Dia akan segera membunuh orang yang ada di depannya saat ini.

Kingston mulai berjalan ke arah Waxton dan di ruang tengah itu hanya terdengar suara teriakan Dean.

Setelah berteriak selama beberapa saat, Waxton pun jatuh pingsan dan ruang tengah itu kembali dilanda keheningan.

"Berlututlah!" kata Kingston dengan nada yang dingin.

Aura pada tubuh Kingston terasa begitu kuat dan ini hampir sama dengan aura pembunuhan yang ia miliki ketika menghadapi ribuan lawan pada medan perang. Saat ini, semua anggota keluarga Xiao merasa begitu ketakutan, ditambah lagi kejadian yang baru saja menimpa Dean. Tidak ada satu pun orang yang berani berbicara saat ini.

Perkataan Kingston juga berhasil membuat Waxton merasa ketakutan.

Saat ini, Waxton juga tidak lagi berani menentangnya dan hanya bisa berlutut di depannya.

"Brakk!!"

Melihat adegan ini, semua sosok hebat yang datang menghadiri acara ini pun terbengong.

Dia adalah Waxton yang merupakan pemimpin keluarga Xiao. Keluarga Xiao bahkan merupakan keluarga terhebat diantara keempat keluarga besar di kota Jiang Zhong. Mengapa dia malah berlutut di depan pria muda ini?

Saat ini, sebuah kawat tiba-tiba muncul di tangan Kingston. Kawat ini terlihat begitu aneh karena terbagi menjadi beberapa bagian. Jika dilihat dengan lebih teliti, kawat ini tersusun dari beberapa jarum besi.

"Waxton, kamu sudah menyadari kesalahanmu?"

Saat ini, Waxton pun tersadar. Keringat dingin telah membasahi punggungnya dan dia tidak tahu mengapa dia berlutut di depan pria itu.

Dia ingin berdiri, namun kedua kakinya terasa begitu lemas dan ia sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk bangkit berdiri.

"Hei bocah, apakah kamu tahu dengan siapa kamu berbicara sekarang?"

Meskipun Waxton tidak mampu bangkit berdiri, namun dia tetap saja bersikap teguh. Dia lalu meraih senjata yang ada pada bagian belakang pinggangnya untuk membunuh pria yang ada di depannya saat ini.

Semua anggota keluarga Xiao tidak berani berbicara setelah melihat adegan ini.

"Aku akan membunuhmu setelah menjelaskan hal ini. Pada 10 tahun yang lalu, terjadi kebakaran selama satu hari satu malam yang berhasil menewaskan 38 jiwa. Aku membutuhkan darah segarmu untuk pergi berziarah ke pemakaman mereka."

Suara yang dingin itu terdengar jelas di seluruh sisi ruang tengah tersebut.

Saat ini, Kingston tiba-tiba muncul di belakang Waxton dan mengarahkan kawat tersebut ke arah lehernya.

Dia lalu mengeluarkan sedikit tenaga pada tangannya dan kepala Kingston seketika jatuh hingga menyucurkan sejumlah darah segar.

"Ah......"

Semua orang di tempat itu mulai berteriak ketakutan setelah melihat adegan kematian Waxton.

Kingston mengeluarkan sebuah plastik dan memasukkan kepala tersebut ke dalam plastik. Dia lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

Meskipun Kingston telah pergi meninggalkan tempat tersebut, namun tempat itu masih dilanda oleh keheningan. Semua orang tengah berlutut di atas lantai sambil melindungi kepala mereka menggunakan kedua tangan. Saat ini, jasad Waxton yang telah kehilangan kepala itu terbaring lurus di tengah-tengah ruangan.

..........

Di depan pemakaman keluarga Jiang.

Kingston meletakkan plastik hitam itu di dekat batu nisan.

Dia mengeluarkan sebotol alkohol dan meminum alkohol tersebut. Setelah itu, ia pun menyiram alkohol itu di depan batu nisan.

"Kakek, hiduplah dengan tenang di sana. Cucumu akan segera membuat seluruh anggota keluarga Jiang yang telah gugur itu merasa tenang. Aku juga akan merebut kembali peta tempat tinggal Huayueshan dari tangan mereka."

Setelah mengatakan itu, dia pun pergi meninggalkan tempat tersebut.

Setelah kembali ke Imperial Residence, dia pun mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Kediaman keluarga Xiao.

Orang-orang yang tadinya datang untuk meramaikan acara ini telah pergi meninggalkan tempat itu.

Di ruang tengah terdapat sebuah peti mati dan jasad Waxton masih terbaring di tempat yang sama.

Dean yang kehilangan jari tangannya telah diantar ke rumah sakit.

Seluruh anggota keluarga Xiao tengah berlutut di depan jasad Waxton.

Terlihat seorang wanita cantik yang mengenakan gaun putih diantara orang-orang tersebut. Wanita itu adalah putri dari Waxton, yaitu Melody Xiao.

Melody adalah sosok yang mengacaukan keluarga Jiang pada 10 tahun yang lalu.

Wajahnya yang cantik itu terlihat begitu murung.

"Apakah kamu sudah menelepon kakak keempat?" kata Melody dengan suara yang penuh amarah.

"Sudah..."

"Jangan menyentuh semua benda yang ada di tempat ini sebelum kakak keempat kembali."

........

Beberapa helikopter mulai mendarat di wilayah militer kota Jiang Zhong.

Seorang pria yang mengenakan pakaian militer pun turun dari dalam helikopter tersebut.

Pria itu disambut oleh sejumlah tentara yang telah berbaris rapi di tempat tersebut.

Setelah itu, terdengar suara sirine yang mengarah ke tempat tersebut dan pria paruh baya itu pun masuk ke dalam mobil yang telah tiba di sana.

Setelah kembali ke villa keluarga Xiao, pria paruh baya itu pun melihat jasad Waxton yang tengah berbaring di ruang tengah. Pria paruh baya itu pun melepas topinya dan langsung berlutut di atas lantai.

"Ayah, maaf karena aku terlambat. Tidak perduli siapa yang membunuh kamu, aku tidak akan melepaskannya begitu saja." kata pria itu dengan penuh amarah.

"Kakak keempat." Melody menghampirinya.

Pria yang sedang berlutut di depan jasad Waxton ini bukanlah orang asing. Dia merupakan putra keempat dari Waxton, yaitu Braxton Xiao.

Ekspresi wajah Braxton terlihat begitu datar dan murung: "Aku ingin melihat rekaman CCTV di tempat ini."

"Baik, aku akan segera mengambil rekaman itu." kata Melody sambil pergi memerintahkan hal ini kepada orang yang ada di tempat itu.

Braxton lalu memeriksa luka pada tubuh Waxton, ia lalu melihat rekaman cctv dan menyaksikan secara langsung proses Kingston membunuh Waxton.

Ekspresi wajah Braxton terlihat begitu dingin: "Apa yang dikatakan oleh pria ini sebelum membunuh ayah?"

Melody lalu berkata: "10 tahun yang lalu, kebakaran selama satu hari satu malam yang menewaskan 38 orang. Dia menginginkan darah segar ayah sebagai bahan ziarah."

Setelah mendengar ini, Braxton menggepalkan tangannya dan berkata: "Keturunan keluarga Jiang?"

"Seharusnya."

Braxton lalu berkata kepada Melody: "Kuburlah ayah dengan acara pemakaman yang sederhana. Aku akan pergi ke ibu kota untuk mencari tahu keturunan keluarga Jiang yang tersisa."

Download APP, continue reading

Chapters

939