Bab 2 Lakers Club

by Tessa 09:41,Dec 09,2019
Kalau bukan karena kebaikan hati Hailee Xie, ibu Zayden Zhou pasti sudah meninggal dari dulu.
Albert Zhao tidak menyangka Zayden Zhou menolak tawarannya. Pria itu memperingatkan: “Tuan Muda, Anda adalah satu-satunya penerus legal Zhou’s Corp. Kalau Anda tidak bersedia pergi ke Amerika mengambil jabatan ini, Zhou’s Corp akan menjadi perusahaan yang kehilangan pemimpin!”
Zayden Zhou menjawab dingin: “Terus apa hubungannya dengan aku?”’
Albert Zhao tidak tahan bertanya: “Masa kamu tidak merasa muak dengan kondisi kehidupanmu yang bergantung pada orang lain ini?”
Zayden Zhou menjawab datar: “Tidak kok, karena Hailee Xie istriku, aku mencintainya.”
Zayden Zhou kemudian mematikan video call itu dengan gusar.
Ia agak menyesali keputusannya, tetapi setelah dipikir-pikir dengan seksama, ia kembali lega.
Hailee Xie sangat baik padanya, juga merupakan satu-satunya wanita yang sungguh mencintainya. Ia ingin mendampingi wanita itu melewati hari-harinya dengan tenang.
Zayden Zhou kemudian masuk ke ruang pasien dan menemani ibunya berbincang sejenak.
Tubuh ibunya sangat lemah, wanita itu tidak boleh dikejutkan kabar-kabar yang buruk.
Ketika jam masuk kerja akan segera tiba, Zayden Zhou bergegas pergi dari rumah sakit. Ia sekarang pergi ke Outstanding Corp.
Tiba-tiba telepon genggamnya berdering. Yang meneleponnya adalah satpam kantor Hailee Xie. Pria itu berkata: “Tuan Zhou, Tuan Steve Chen datang lagi ke kantor mencari CEO Xie!”
Mendengar kabar ini, sekujur tubuh Zayden Zhou gemetar hebat. Jantungnya seperti diremas-remas oleh tangan raksasa.
Zayden Zhou dari dulu tidak pernah berani berkata dengan yakin bahwa Hailee Xie sungguh-sungguh mencintainya, sebab ia bisa jadi hanya merupakan pelarian wanita itu ketika terpuruk.
Ia kemudian teringat Steve Chen, si orang ketiga yang keras kepala itu. Ia tidak tahu apakah Hailee Xie bisa terus tahan dengan gempuran serangan dari Steve Chen.
Zayden Zhou buru-buru bertanya: “Steve Chen sekarang di ruang kerja Hailee Xie?”
“Tidak, mereka sedang bersiap naik mobil Steve Chen untuk pergi keluar bersama.”
Hubungan Zayden Zhou dengan satpam itu cukup dekat, mungkin karena mereka sama-sama berasal dari kalangan bawah. Setiap kali Steve Chen datang mencari Hailee Xie, satpam itu pasti melapor pada Zayden Zhou.
Zayden Zhou bertanya lagi: “Mereka pergi ke mana?”
“Katanya sih Lakers Club.”
Lakers Club?
Itu club yang sangat terkenal di kalangan orang kelas atas di seluruh penjuru kota.
Dengar-dengar bos klub tersebut luar biasa kuat. Tidak terhitung jumlahnya orang-orang kaya dan berkuasa yang ingin masuk ke klub itu. Mereka melakukan semua itu untuk bisa mendekatkan diri dengan bos klub itu.
Klub ini menggunakan sistem keanggotaan. Kalau bukan anggota, meskipun seseorang membawa uang tunai sebanyak apa pun, orang itu tetap tidak punya hak untuk masuk.
Dan anggota-anggota klub itu, selain harus punya kekayaan yang melimpah, juga harus mendaftar sebelumnya.
Sesudah mereka mendaftar, Lakers Club akan meninjau kekayaan pribadi mereka, kekayaan perusahaan mereka, dan kekuatan serta pengaruh mereka dalam berbagai aspek. Bila salah satunya saja tidak memenuhi syarat, pendaftaran mereka akan ditolak.
Dan keanggotaan di Lakers Club sendiri pun punya beberapa level. Yang paling tinggi adalah anggota Diamond, kemudian anggota Platinum, anggota Gold, anggota Silver, dan yang paling bawah anggota Bronze.
Anggota Bronze sendiri, meski berada di level yang paling bawah, disyaratkan memiliki kekayaan bersih puluhan miliar dan perusahaan dengan karyawan minimal 50 orang.
Meski Hailee Xie seorang pengusaha wanita sukses, namun ia tetap tidak memenuhi kualifikasi menjadi anggota Bronze.
Zayde Zhou paham betul, orang biasa seperti dia jelas tidak akan bisa masuk Lakers Club.
Meski begitu, ia khawatir Hailee Xie akan diapa-apakan di sana.
Zayden Zhou sedikit banyak tahu Steve Chen. Pria ini bukan pria baik-baik, yang ia incar hanyalah kecantikan Hailee Xie.
Dulu, ketika masih bersama dengan Hailee Xie, Steve Chen terus meminta tinggal serumah dengan wanita itu, namun untungnya Hailee Xie bersikeras tidak mau melakukan hal yang tidak-tidak sebelum menikah.
Zayden Zhou kini cemas Steve Chen akan mengambil kesempatan ini untuk memaksa Hailee Xie bersetubuh dengan dalih membantunya menyelesaikan masalah bisnis.
Ia tidak tahan berdiam lebih lama lagi. Ia langsung naik taksi ke Lakers Club.
Dari luar gerbang Lakers Club, Zayden Zhou melihat Steve Chen memarkir mobilnya tepat di depan pintu masuk klub itu.
Steve Chen, pria yang rupawan itu, turun dari mobilnya lebih dulu, lalu membukakan pintu penumpang depan dengan gagah.

Download APP, continue reading

Chapters

1189