Bab 10 Meninggalkan Rumah Keluarga Xie

by Tessa 09:42,Dec 09,2019
“Tante, Hailee Xie, jalanan tadi sangat macet, maaf sekali ya,” ujar Steve Chen dengan ekspresi bersalah sambil berjalan masuk.
Ia gagah, berasal dari keluarga ternama, dan pandai berpakaian. Ini membuatnya jauh lebih unggul dalam segala hal dibanding Zayden Zhou.
“Eh, Steve Chen sudah datang, sini-sini! Tante buatkan masakan iga favoritmu ya.”
Begitu melihat Steve Chen, Ibu Haille Xie, yang beberapa menit yang lalu masih bersikap sangat sinis dan dingin pada Zayden Zhou, langsung berubah ramah.
“Cukup!”
“Akulah suami Hailee Xie yang sebenarnya! Steve Chen ini hanya orang luar dan tidak lebih!”
Zayden Zhou berteriak sambil mengepalkan kedua tangannya saking geramnya.
Kedatangan Steve Chen tadi langsung mengubah suasana rumah menjadi hangat dan ramai, namun ucapan Zayden Zhou barusan langsung mengembalikan suasananya menjadi tegang lagi.
“Oh, maaf, aku tidak tahu kamu tersinggung dengan kedatanganku ini. Kalau begitu aku pulang dulu ya, Tante.”
Steve Chen berbalik badan sambil menatap Zayden Zhou dengan tatapan meledek. Sudut bibirnya yang terangkat tinggi itu seolah bermaksud mengatakan Zayden Zhou lah orang yang seharusnya pergi!
Ibu Hailee Xie langsung menghadang langkah Steve Chen, “Steve Chen, kamu tidak perlu hiraukan makhluk tidak berguna itu. Ayo kembali ke tempat dudukmu!”
Zayden Zhou ingin kembali melampiaskan kemarahannya, tetapi ia dihalangi oleh Ibu Hailee Xie. Ia hanya bisa membuang nafas panjang sambil berusaha meredakan emosi.
Ia dalam hati berpikir, “Oh ibu mertuaku, aku sangat menghargaimu, tetapi kamu mengapa terus-menerus merendahkanku? Kamu sungguh yakin aku tidak sehebat Steve Chen? Aku ini penerus Zhou’s Corp. Kalau aku mau, aku tinggal ambil sebagian kecil harta kekayaan Zhou’s Corp dan itu nilainya bisa langsung mengalahkan seluruh kekayaan Steve Chen.”
Pada waktunya nanti, lihat saja, aku akan membuatmu menyesal setengah mati!
Ibu Mertua Zayden Zhou sama sekali tidak tahu pria yang dianggapnya tidak berguna ini sekarang sudah berubah seratus delapan puluh derajat.
Melihat Zayden Zhou menatapnya dengan ekspresi dengki, wanita itu dalam hati semakin menguatkan niatnya untuk menyingkirkan Zayden Zhou dari rumahnya.
Ia berbicara sinis pada Zayden Zhou: “Hei kamu makhluk tidak berguna, lihat apa kamu? Kamu sadar tidak aku ini jauh lebih senior dari kamu?”
Wanita itu belum cukup melampiaskan amarahnya: “Beberapa tahun ini kami yang memberimu makan dan tempat tinggal. Kamu tidak membantu kami, aku diam-diam saja. Tetapi, sekarang kamu juga membawa ibumu ikut tinggal dan makan di sini. Kamu pikir rumah ini organisasi pengelola kesejahteraan masyarakat?”
Zayden Zhou biasanya bisa menahan segala cercaan wanita itu karena ia paham betul ia bagaimana pun juga harus menghormati orang tua, namun kali ini, mendengar cercaan wanita itu pada ibunya, ia sungguh tidak bisa menahan diri lagi!
Kemarahan yang tertumpuk dalam dirinya beberapa tahun ini ia tidak bisa pendam lebih lama lagi.
Ia mengambil sebuah vas bunga yang ada di ruang tamu lalu membantingnya kencang-kencang!
“Aku peringatkan kamu, menghinaku boleh, tapi menghina ibuku haram hukumnya!”
Wajah Zayden Zhou merah padam, segala urat lehernya nampak. Ia menatap ibu mertuanya seperti ingin membunuhnya.
Ruang tamu hening sekaligus tegang luar biasa. Ibu Hailee Xie memelototi Zayden Zhou sambil menunjuk-nunjuk pria itu dengan tangan bergetar.
Ia sungguh tidak percaya, makhluk tidak berguna yang biasanya diam-diam saja itu hari ini bisa sebegitu kurang ajarnya hingga berani merusak barang!
“Zayden Zhou, cepat minta maaf pada ibu mertuamu!”
TIba-tiba terdengar suara Ibu Zhou. Wanita itu tidak bisa menyembunyikan kepanikannya.
Ia sungguh takut bila mana tindakan anaknya ini akan membuat mereka berdua diusir dari rumah. Kalau itu benar-benar terjadi, mau tinggal di mana dan makan apa mereka?
Ibu mertua Zayden Zhou berkata penuh emosi pada Hailee Xie: “Cerai! Kamu harus cerai dengan makhluk tidak berguna ini!”
Wanita itu kemudian menunjuk-nunjuk Zayden Zhou sambil berteriak keras-keras hingga suaranya serak: “Makhluk tidak berguna yang tidak punya apa-apa ini, ternyata ia berani merusak barangku!”
Hailee Xie berdiri mematung. Ia menatap ibunya yang wajahnya penuh amarah, lalu menatap Zayden Zhou yang sama murkanya dan Ibu Zhou yang panik. Raut tidak berdaya kemudian terpancar dari wajahnya.
Ia sendiri juga tidak bisa apa-apa.
Ia tahu Zayden Zhou merasa bersalah sekaligus tahu ibunya berlebihan. Tapi itu ibunya sendiri, apa yang bisa ia katakan?
Zayden Zhou tidak tertarik meladeni ibu mertuanya dan Steve Chen lagi. Ia berkata tenang pada Hailee Xie: “Hailee Xie, kalau kamu mau bercerai hari ini juga, aku akan mengiyakan ajakanmu.”
Hailee Xie gemetar hebat.
Tatapan matanya langsung dipenuhi emosi yang campur aduk. Entah karena tekanan hidup yang terus menghinggapinya atau karena kekecewaannya pada Zayden Zhou.
Ibu Hailee Xie langsung sumringah mendengar ini: “Bagus, turuti perintahku, harus cerai!”
Wanita itu merasa urusannya dengan Zayden Zhou belum selesai. Ia mendeham dingin: “Orang yang sama sekali tidak sebanding dengan Steve Chen ini ternyata emosinya meledak-ledak ya!”
“Diam kau!”
Zayden Zhou langsung memotong kata-kata ibu mertuanya.
“Yakin aku sama sekali tidak sebanding dengan Steve Chen?”

Download APP, continue reading

Chapters

1189