Bab 4 Makan Malam

by Tristan Xu 10:22,Jul 07,2020
Erwin Gu keluar dari kantor, lalu semua orang pun menatapnya.

“Erwin Gu, mau kemana kamu? Selesaikan pekerjaan kemarin yang belum sempat kamu selesaikan!” begitu melihat Erwin keluar, Nicholas pun sengaja mempersulitnya.

“Supervisor Ren, pekerjaan sendiri seharusnya dilakukan sendiri juga, Presdir mengatakan bahwa setiap orang adalah sama, dan kamu sebagai pemimpin seharusnya lebih memikirkan karyawan-karyawan seperti kami.” Erwin Gu pun menepuk tangan kepada semuanya, “Semuanya sudah bekerja keras, hari ini aku sudah izin libur dan sudah disetujui oleh Presdir, jadi pekerjaan yang kalian berikan padaku kemarin, masih harus tetap kalian kerjakan sendiri, sebagai tanda maafku, malam ini aku mengundang kalian semua makan malam di Hotel Xinhai Lake. Aku yang akan mentraktir kalian. Jadi kalian semua harus datang ya!” setelah berkata demikian dia pun membalikkan badannya dan pergi.

“Bagaimana mungkin, seorang Erwin Gu mau mentraktir kita makan di Xinhai Lake, itu adalah hotel berbintang lima, dan biaya makan di sana pun hanya untuk orang-orang kelas papan atas, apakah ini benar?” Doni Li pun berkata dengan terkejut.

“Iya, kita lihat saja ide licik apa yang akan dia lakukan!” orang-orang itu pun saling berdebat.

Melihat kepergian Erwin Gu, emosi Nicholas Ren pun mulai naik. Apakah Presdir benar-benar sudah menyetujuinya, hal ini dia pun tidak berani bertanya.

Saat itu Sally Su pun langsung pergi mengejarnya keluar.

“Erwin Gu, apa yang sebenarnya kamu lakukan, untuk apa kamu memaksakan uangmu yang sedikit itu untuk memamerkan dan menjaga mukamu, apakah dengan begitu kamu merasa senang?” tidak tahu kenapa, Sally Su pun mengejarnya dan mengkhawatirkan pria yang dia anggap menjijikkan ini.

Erwin Gu pun tertawa: “Nona Sally Su, apakah ada urusan denganmu? Uangku mau bagaimana aku menghabiskannya juga terserah kepadaku, untuk apa kamu merasa kasihan?”

“Apakah kamu ingin memalukan diri kamu lagi? Uang kamu tidak seberapa, kenapa harus berpura-pura seperti orang yang bermurah hati? Memangnya bisa seperti ini selamanya?” wajah Sally Su terkejut melihat Erwin, “Kamu merasa dengan seperti itu kamu bisa balikkan denganku? Aku tidak akan kembali denganmu lagi, hentikan semua ini, sekarang pergi dan katakan kepada mereka bahwa kamu tadi hanya sedang bercanda, cepat pergilah!”

Tanpa melihat Sally Su sedikit pun, Erwin pun berjalan memasuki lift, wajah Erwin saat itu mengeluarkan senyuman dingin dan berkata: “Sally Su, kamu sedang tidak tahu sebenarnya kamu kehilangan apa, balikkan denganmu? Benar-benar lucu sekali.”

Setelah keluar dari pintu perusahaan, terlihat dua orang yang mengenakan jas hitam dan memakai kacamata hitam berjalan ke arahnya, “Selamat pagi tuan muda Gu, bos besar kami sudah menunggu anda lama di dalam mobil.”

Erwin Gu pun berpikir dalam hati, dia tidak pernah menyakiti siapapun dan baru saja berencana untuk kabur, lalu sebuah mobil BMW pun berhenti di hadapannya, setelah pintu itu terbuka, turunlah seorang pria muda dengan mengenakan kalung emas besar.

“Selamat pagi tuan muda Gu, aku adalah King.” Dengan sopan mengulurkan tangannya.

“King? Selamat pagi kakak King, selamat pagi kakak King.” Nama sebenarnya King adalah Dion Kang, setelah terjun ke dunia masyarakat, dia mengubah namanya sendiri menjadi nama yang unik. Walaupun namanya yang unik, tetapi ia cukup garang dan sadis.

“Tuan muda Gu panggil aku King saja, lain kali jika ada masalah apapun, silakan saja menelepon aku, aku akan segera sampai.”

Sepertinya ayahnya bukan tidak memedulikannya, selain uang, ayahnya juga memberinya relasi.

“Itu tidak terlalu baik, aku panggil kakak King saja.”

“Terserah tuan muda Gu ingin memanggilku dengan sebutan apa, di sini banyak mata-mata, aku tidak akan mengganggu tuan muda Gu lagi, dan ini adalah kartu namaku, jika perlu teleponlah aku.” Sambil berkata dia pun sambil mengeluarkan sebuah kartu nama.

Melihat mobil BMW itu menghilang, Erwin Gu pun berpikir, sudah seharusnya membeli sebuah mobil untuknya. Dia mengulurkan tangannya dan memberhentikan sebuah taksi, kemudian pergi ke tempat penjualan mobil. Begitu memasuki pintu, terlihat beberapa sales di sana yang sedang memainkan ponsel mereka. Begitu melihat Erwin Gu masuk ke dalam mereka pun kembali menatap ponsel mereka.

Erwin Gu juga mengerti, sikap mereka seperti itu, pasti karena melihat harga pakaian dari tubuh Erwin tidak melebihi 200 RMB (Sekitar 400.000 rupiah), jadi mereka merasa Erwin tidak akan mampu untuk membeli mobil.

Erwin pun tidak marah karena hal itu, setelah berkeliling satu putaran, dia pun duduk di kursi ruangan tengah.

“Orang ini, mau apa?”

“Jangan-jangan dia hanya mau memakai WIFI kita saja.”

“Bagaimana pun juga dia tidak akan sanggup membelinya, sudahlah jangan pedulikan dia.”

Erwin Gu pun sudah banyak sekali menerima tatapan-tatapan dingin, jadi bagi dia itu sudah terbiasa. Dia dengan santai membuka ponselnya dan mengatur suara ponselnya menjadi paling kuat.

Kemudian dia membuka siaran langsung (Live streaming) dan mulai memberikan hadiah kepada Streamer (Orang yang melakukan Live streaming).

Dari ponsel itu terdengar “Terima kasih kepada tuan muda Gu yang sudah memberikan 100 buah roket!!!” pada saat itu, si Streamer pun berkata dengan sedikit gemetaran. Dia tidak menyangka bahwa ada orang yang memberikannya begitu banyak hadiah.

Mendengar kata-kata itu, sales yang berada di sampingnya pun terkejut, 100 buah roket!!!

Tidak berapa lama, dia kembali memberikan 200 buah kapal. Orang seperti apa yang sangat bermurah hati.

Setelah mengirimkan beberapa, Erwin pun meletakkan ponselnya di atas meja dan menuju ke toilet.

Begitu Erwin Gu pergi, seorang sales pun dengan diam-diam berjalan ke arah tempat duduk Erwin dan melihat ponselnya, apakah benar-benar dia orang kaya?

Baru saja Erwin keluar dari toilet, seorang sales pun menghampirinya dan berkata: “Selamat siang tuan, tipe mobil seperti apa yang ingin anda beli?”

“Tolong kamu rekomendasikan ke aku mobil yang tampilannya tampak sederhana, berapa pun harganya itu terserah.”

“Bagaimana dengan model ini?”

“Baiklah kalau begitu ini saja, kapan aku bisa membawanya?”

Sales itu pun merasa senang sekali, dalam hatinya berkata, untung saja dia cepat tanggap, kalau tidak dia pasti akan kehilangan ikan yang besar. Erwin Gu punya banyak uang, jadi tidak ada tawar-menawar dalam kamusnya, dan dia membeli mobil itu dengan tunai. Karena hal itu sales pun merasa kesenangan, dalam beberapa kehidupan tidak akan pernah bertemu dengan orang yang murah hati seperti ini. “Tuan, aku akan segera mengurus prosedurnya, dan aku jamin hari ini anda bisa membawa langsung mobilnya. Silahkan anda ke ruangan istirahat dan beristirahatlah sebentar di sana!”

Pengurusan prosedur itu pun sangatlah cepat, dan tidak berapa lama, semua prosedur pun telah beres, Erwin Gu mengendarai mobilnya dan pergi membeli satu set baju untuk persiapan makan malam hari ini.

Tidak terasa malam pun tiba, Sally Su dan Nicholas Ren sudah bersiap-siap untuk melihat drama yang menarik, mereka bersama dengan rekan-rekan kerja datang ke hotel Xinhai Lake, pelayan hotel itu pun membawa mereka ke sebuah ruangan pribadi, tatapan mereka pun terlihat sangat waspada, di satu sisi karena mereka tidak pernah datang ke tempat mewah seperti ini, apa lagi bisa makan di dalamnya. Sedangkan di sisi lainnya mereka takut jika Erwin Gu membohongi mereka.

Minimal biaya yang dikeluarkan jika makan di hotel Xinhai Lake ini adalah 12.000 RMB (Sekitar 24 juta rupiah), sepertinya Erwin Gu sudah gila menghabiskan uang 2000 RMB (Sekitar 40 juta rupiah) hanya untuk makan, sepertinya dia benar-benar sudah gila.

Erwin Gu pun memasuki ruangan pribadi itu, “Wah semuanya sudah datang, maaf sudah membuat kalian menunggu lama. Kalau begitu sekarang silakan keluarkan makanannya.”

Dengan nada dingin Nicholas berkata: “Hei bocah, kamu yakin makan di tempat seperti ini? Jangan sampai nanti kamu tidak ada uang untuk membayarnya, dan kami semua pun tidak ada yang membawa uang!” dia tertawa dan melihat ke arah semua orang.

“Iya, Erwin, aku tidak membawa dompet.”

“Aku juga tidak bawa, bagaimana kalau ganti tempat saja Erwin.”

Erwin pun tertawa dalam hati, di zaman sekarang uang sudah berada di dalam ponsel, jadi apa bedanya membawa dompet atau tidak? “Silakan kalian semua makan sepuasnya, makan saja dengan santai, hari ini semuanya aku yang bayar, dan tidak akan menggunakan uang kalian sepeser pun.”

Download APP, continue reading

Chapters

121