Bab 3 Pemburu Hadiah (2)

by Riski saputro 15:37,Dec 04,2019
Jilson sangat marah, passport dan kartu ATM semua dibuang Monika. Dia salah satu dari empat raja perang, dengan 30 ribu tentara bayaran di bawahnya, dan lebih dari 20triliun uang di dalam ATM-nya. Namun, orang yang membuang ATM-nya adalah istrinya sendiri, tapi karena Jilson sudah menyetubuhi Monika, dia memutuskan untuk memaafkan wanita ini.

Uang adalah faktor eksternal, kalau dia benar-benar menyimpan kartu ATM-nya, lalu mengambil uang di bank identitas dirinya pasti akan terkuak, sekarang seluruh pasukannya hancur dan dirinya terluka parah, kalau musuh-musuhnya menemukannya, Jilson pasti bukan lawan mereka, kartu ATM itu hilang juga termasuk hal baik.

Jilson menghibur dirinya sendiri, lalu menghentikan taksi dan pergi ke kantor polisi setempat.

“Apa!?”kamu ingin Daftar Pencarian Orang sepuluh tahun terakhir?”Seorang pria muda mendorong kacamatanya dan memandang Jilson dengan heran.

Melihat Jilson yang bertubuh tinggi 180cm, kurus, dan memiliki wajah bersih dan pucat berdiri di depannya.

Perawakannya cukup bagus, tapi kenapa aura tubuh orang ini tidak terlihat seperti pria yang kejam.

Jilson bahkan mengatakannya dengan lantang, dia menginginkan Daftar nama buronan dari kantor polisi selama sepuluh tahun terakhir, berserta nama yang disertai hadiah jika berhasil menangkap mereka. Daftar nama di DPO adalah orang yang berbahaya, nama di DPO yang disertai hadiah bahkan lebih berbahaya. Hampir semua penjahat yang dicari pernah membunuh, bahkan beberapa diantaranya memiliki senjata. Pihak kepolisian tidak bisa menemukan para penjahat itu, atas dasar apa Jilson bisa menemukan mereka, dan menangkapnya?

Dengan cepat sekumpulan polisi berkumpul, mereka semua merasa Jilson ini sangat lucu.Bahkan beberapa penjudi yang baru saja tertangkap melihat Jilson dengan mata berbinar, menunjukkan gigi kuning mereka, “Bocah ini pasti menginginkan uang sampai gila.”

“Berikan Daftar nama buronan selama sepuluh tahun terakhir padaku, dalam tiga hari, aku akan membawa mereka semua ke kalian.”ucap Jilson menyalakan sebatang rokok dan memandangi polisi di depannya.

“Bro, mempunyai rasa menegakkan keadilan itu bagus, tapi bisa tidak jangan mempermainkan kami? Bagaimana kamu menangkap penjahat di Daftar Pencarian Orang sepuluh tahun terakhir? Ada yang beberapa sudah lari ke selatan dan tidak tahu entah ada dipenjuru dunia yang mana, entah masih hidup atau mati juga tidak tahu. Dan sekalipun kamu beruntung bertemu dengan satu atau dua orang, dengan kemampuan dirimu sama sekali bukan tandingan mereka. Jangan bercanda, kami masih belum menyerah mengejar orang-orang ini, kamu serahkan saja masalah ini pada kami, terkait dirimu lebih baik kamu pergi bekerja di kantor.”ucap polisi mengayuhkan tangan mempersilahkan Jilson pergi.

“Aku tidak bercanda, aku Jilson dari dulu tidak pernah bercanda.”ucap Jilson serius.

“Phufft!”seorang polwan cantik tidak bisa menahan tawa.

Tidak tahu kenapa, dia yang melihat Jilson serius sangat ingin tertawa.

“Dia pemburu hadiah.” Tiba-tiba, mendengar suara yang bagus.

“Apa? Pemburu hadiah?”Semua orang segera melihat kearah sumber suara itu.

Seorang polwan cantik masuk, dengan wajah dingin dan senyum ringan, “Di dunia ini ada dua tipe orang, kedua tipe ini memiliki satu kesamaan, yaitu, mereka menerima uang dan membantu orang lain untuk menghilangkan bencana. Hanya saja satu orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan, dan yang lainnya bertanggung jawab atas penangkapan. Orang tipe ini disebut pembunuh, dan satunya lagi disebut pemburu hadiah.”

“Hey pemburu hadiah, apakah aku benar?”ucap polwan cantik dengan tatapan dingin, dan tersenyum pada Jilson.

Namaku Fanny, rekan kerja dan sahabat Monika.

“Pemburu hadiah adalah salah satu pekerjaanku.” ucap Jilson menatap Fanny dengan penuh minat.

“Semua informasi tentang orang yang dicari selama sepuluh tahun terakhir ada di sini. Aku percaya padamu.”ucap Fanny memegang setumpuk dokumen di tangannya.

“Baik.”Jilson menjulurkan tangan ingin mengambilnya.

“Bagaimana kalau dalam tiga hari tidak berhasil menangkap satupun?”tiba-tiba Fanny mengambil kembali dokumennya, tidak jadi memberikannya ke Jilson.

“Terus bagaimana menurutmu?”senyum Jilson.

“Anggap saja kamu mempermainkan kami, kamu harus membersihkan kantor polisi selama sebulan. Tapi tenang saja kami tidak akan menindasmu, uang hasil bersih-bersih selama sebulan di kantor polisi akan ku berikan.”ucap Fanny.

“Bagaimana kalau aku berhasil menangkapnya?”ucap Jilson tersenyum.

“Terserah kamu!”ucap Fanny dengan mata berbinar.

“Baik.” Jilson mengambil dokumen itu dan meninggalkan kantor polisi.

“Monika, ada kejadian menarik di kepolisian hari ini.”ucap Fanny berdiri di depan jendela, menatap punggung Jilson membelakangi Monika.

“Ada apa?”Monika baru saja mandi dan berbaring lelah di tempat tidur.

“Ada orang gila tampan, dia mengambil daftar nama DPO sepuluh tahun terakhir, terus mengatakan dia akan menangkap semua penjahat ini dalam tiga hari, dan hanya menangkap penjahat level A.”ucap Fanny.

“Oh? Siapa namanya? Monika mengangkat alisnya tertarik.

“Marganya Lee, sepertinya bernama Jilson Lee apa…………”

“Tidak pernah mendengarnya.”Monika menggeleng.

Download APP, continue reading

Chapters

1252