Bab 3 Menyentuh Dadanya

by Crystal Song 14:22,Dec 16,2019
Saat melihat Robert Qiu, Alice Mo sangat tidak bisa menerimanya.

Dia punya perasaaan kalau, pria ini akan seperti koyo yang tertempel di kulitnya, sekuat apapun dia berusaha melepaskannya tetap tidak akan terlepas.

"Ayah, dia siapa!?" Alice Mo menunjuk Robert Qiu dan bertanya.

"Alice, jaga sikapmu, tuan Qiu adalah tamu penting yang sengaja kuundang untuk melindungi keselamatanmu, di saat yang sama, dia juga akan berperan sebagai pacarmu." Kata Anderson marah.

"Aku tidak setuju!" Alice Mo tidak senang, pria yang berotak mesum ini tiba-tiba jadi pacarnya, dia benar-benar tidak bisa menerima ini.

"Alice, kamu juga tahu keadaan perusahaan akhir-akhir ini, sangat tidak aman. Kalau masih diam saja, cepat lambat perusahaan ini akan direbut orang lain, apakah kamu rela, melihat perusahaan yang susah payah ayah dirikan ini hancur begitu saja?" Kata Anderson dengan serius.

"Aku tahu kok! Tapi apa hubungannya dengannya, kenapa dia harus jadi pacarku?" Seru Alice Mo.

"Tugas tuan Qiu bukan hanya melindungi keselamatanmu, dia juga akan membantu menjaga perusahaan ini dari orang-orang licik, dia akan menduduki jabatan wakil direktur, dan menjadi tangan kananmu. Lagi pula..." Anderson menjelaskan.

"Lagi pula, aku juga tidak suka dengan wanita berdada besar tapi bodoh sepertimu." Robert Qiu menyambung perkataan Anderson.

"Kamu bilang apa!? Amarah Alice Mo meledak, suaranya pun semakin kencang.

"Aku bilang dadamu besar tapi kamu bodoh, kamu membuat seolah-olah aku ingin mengambil untung darimu, aku ini tampan, apa yang perlu kuambil darimu? Jangan sampai nanti kamu yang ingin ambil untung dariku ya." Ketus Robert.

Alice Mo kehilangan kata-kata, pria yang tidak tahu malu ini, malah mengatakan kalau dia tampan? Dia ingin mengambil untung darinya?

"Ayah, aku tidak mau tahu, urusan ini, aku tidak akan setuju!" Alice Mo pun membalikkan badannya dan ingin berjalan pergi.

"Tunggu!"

Robert menajamkan pandangan matanya, lalu mengulurkan tangan, dan menyentuh belahan dada Alice yang berukuran 34Dnya itu, lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam.

Benar-benar nikmat rasa sentuhan itu!

Imajinasi Robert masih belum berakhir, tapi sekarang, bukan saatnya untuk memikirkan hal itu. Pandangannya pun tertuju pada sebuah benda yang ada di jarinya.

Alice Mo tidak berhasil mencegahnya, kedua payudaranya pun bergetar, sekujur tubuhnya kaku, lalu dengan marah dia berkata: "Ayah! Lihatlah siapa yang kamu undang ini! Dasar brengsek! Dia, berani-beraninya..."

Anderson tidak berkata apa-apa, dia hanya diam mengamati Robert Qiu, dia percaya, pria dengan sebutan "Wind Stalker" ini, pasti tidak akan membuatnya kecewa.

Berada di peringkat pertama sebagai pembunuh solo, satu-satunya orang yang terkena virus S tapi tidak mati selama tiga tahun.

Wind stalker, tiga tahun yang lalu muncul di dunia ini dan sangat bersinar, ada berbagai macam gosip mengenai dirinya, tapi yang paling membuat orang-orang terkesan adalah riwayat tugas dia yang masih tidak pernah terkalahkan.

Anderson membayarnya mahal, ditambah lagi perusahaan Mo juga sedang meneliti dan meracik obat penawar virus S ini.

Ternyata benar, Robert Qiu tidak membuatnya kecewa, dia pun membuka telapak tangannya, dan terlihat sebuah benda. Robert Qiu berkata pelan: "Lihat, ini apa?"

"Ini... alat penguping?!"

Alice Mo kebingungan, ekspresi Anderson Mo berubah, dia yang sudah lama berbisnis, tentu tahu apa maksudnya ini.

Robert Qiu mengangguk, lalu berjalan ke samping jendela, dan melempar keluar alat itu.

"Bagaimana mungkin?!" Saat ini Alice Mo pun mulai bereaksi, dia sama sekali tidak menyadari, alat itu bisa ada di bagian tubuhnya yang paling sensitif itu, kalau bukan Robert Qiu, dia pasti tidak akan menyadari hal ini.

"Sudah kubilang kamu bego, tidak bisa berpikir." Robert menjulingkan matanya, lalu jongkok dan membuka tas cokelatnya itu.

Saat Alice Mo ingin membalas perkataannya, dia melihat Robert Qiu mengeluarkan beberapa alat logam yang dia tidak tahu itu apa, ukurannya kecil-kecil, mainan seperti ini hanya yang ahli di bidangnya yang akan tahu.

"Apa ini?" Tanyanya penasaran.

Setelah itu dia pun terdiam, karena dia melihat, di dalam tas Robert Qiu, ada bagian-bagian pistol yang terlepas, ini satu-satunya barang yang dia kenali.

"Barang-barang seperti ini, bagaimana kamu bisa membawanya di atas pesawat?" Alice Mo bingung, setiap barang berbahaya pasti tidak akan melewati pemeriksaan di bandara, apalagi pistol, kalau ditemukan pasti akan langsung dibawa ke kantor polisi.

Mendengar perkataannya, Robert tersenyum, ini adalah alat-alatnya untuk bekerja, tentu saja harus dibawanya kemana-mana. Mengenai pemeriksaan di bandara, baginya, itu sama saja dengan dekorasi yang tidak berguna.

"Ssstt!"

Melihat Alice Mo yang masih penasaran dan ingin bertanya lagi, Robert Qiu pun memberi isyarat kepadanya agar tidak berbicara lagi.

Membuka alat pendeteksi, Robert Qiu pun berputar-putar di sekeliling kantor, hingga pada akhirnya, di tangannya muncul sepuluh alat penguping lagi.

Krak!

Robert Qiu pun menginjak semua alat itu hingga hancur.

Seorang pria yang berada di gedung yang tidak jauh sana pun segera melepaskan headsetnya, ekspresinya berubah: "Gawat! Ketahuan, dia pasti seorang ahli!"

Melihat ada banyak sekali alat pendengar, ekspresi Anderson pun menjadi kaku, ini adalah ruangan kerjanya, setiap saat malah dikupingi orang lain, pantas saja rahasia perusahaannya bisa ketahuan oleh orang lain, ternyata masalahnya ada disini!

"Lemari buku, meja baca, meja tamu, sofa, pot tanaman, komputer... yang bisa keluar masuk ke dalam ruangan direktur, dan yang biasa menyentuh benda-benda seperti ini, siapa?" Tanya Robert Qiu.

"Staf kebersihan!" Seru Alice Mo.

"Benar, sepertinya kamu tidak bodoh-bodoh amat." Robert memujinya.

Alice Mo emosi, pujian seperti apa ini.

"Sepertinya, masalah perusahaan ini cukup serius." Kata Robert, sampai-sampai di dalam ruang kerja direktur saja terpasang alat penguping, dan tidak ada orang yang tahu, sepertinya bahaya perusahaan Mo sudah merambas hingga ke bagian inti.

"Alice, kamu juga sudah melihat kemampuan tuan Qiu , sekarang kamu tidak membantah lagi bukan?" Tanya Anderson.

Alice Mo masih ingin menolaknya, tapi setelah melihat kemampuan Robert Qiu, ayahnya pasti tidak akan setuju.

Pria jalang ini, walaupun genit, tapi dia memang berkemampuan. Pikir Alice Mo dalam hatinya.

"Tuan Qiu, demi keamanan Alice dan perusahaan ini, aku mohon bantuanmu." Kata Anderson.

"Aku memang datang untuk ini. Setidaknya sebelum obat penawar virus S ditemukan, siapapun yang ingin menghancurkan perusahaan Mo, harus mendapat persetujuanku terlebih dahulu!" Kata Robert dengan pede.

"Perkataanmu ini membuatku merasa tenang." Kata Anderson.

"Paman Mo, melihat keadaan ini, sepertinya kamu perlu mencari tahu akar masalah ini, aku ingin bekerja sementara di bagian pemasaran." Kata Robert.

Anderson pun mengangguk setuju, lalu menelepon HRD, dan memberikan jabatan yang cocok untuk Robert Qiu.

Pemasaran?

Mata Alice Mo tiba-tiba bersinar, dia tidak bisa menolak perintah ayahnya, tapi dia harus membalas perbuatan Robert Qiu!

"Halo, manager bagian pemasaran bukan? Begini, nanti, ada staf yang bernama Robert Qiu, kamu jangan sungkan-sungkan... 4miliar rupiah? Terlalu sedikit. 8miliar rupiah deh, oh tidak, 10miliar rupiah!"

Setelah menutup telepon itu, Alice Mo pun tersenyum keji, dasar pria jalang, ingin jadi pacarku, tidak semudah itu!

Download APP, continue reading

Chapters

504