Bab 11 Siapa yang Mengusir dan Diusir

by Crystal Song 14:23,Dec 16,2019
Awalnya Alice Mo ingin menanyakan perkembangan omset itu pada Robert Qiu, tapi saat kembali disini, dia malah mendengar Robert sedang berlagak sombong di depan satpam-satpam itu, seketika dia pun emosi.

Siapa yang tidak membiarkannya naik ke atas ranjang?

Siapa juga yang tidur dengannya.

Setelah kejadian kemarin, kesan Alice Mo terhadap Robert Qiu sebenarnya sudah mulai membaik, tapi Robert sendiri malah... mengurangi kesan itu sendiri.

Tapi setelah itu, dia melihat suasana menjadi hening.

Satpam-satpam itu pun memancarkan ekspresi seperti mengerti tentang sesuatu, lihatlah, lihatlah, direktur Mo saja sudah bilang, dia tidak membiarkan Robert Qiu tidak naik ke atas ranjang kok.

Ini artinya, semalam, mereka tidur bersama?

Saat itu, semua satpam pun semakin menghormati Robert Qiu, sampai-sampai wanita tercantik di Jiang Cheng yang paling susah diluluhkan hatinya pun bisa ditakhlukkan olehnya, benar-benar panutan para pria.

Alice Mo pun merasa aneh, tapi melihat ekspresi satpam-satpam yang genit itu, dia pun berpikir dan tiba-tiba mengerti, seketika dia hampir marah dan pingsan, dia tahu kalau dia sudah terkena modus Robert Qiu, semakin dijelaskannya akan semakin membuat mereka membayangkan yang aneh-aneh, dia pun terpaksa berjalan pergi.

Robert mengejarnya, dan tersenyum: "Kamu marah lagi?"

"Aku tidak marah. Aku hanya ingin mengingatkanmu, kalau dalam waktu seminggu, kamu tidak berhasil mendapatkan order sebesar 10 miliar, lihatlah bagaimana kamu bisa bertahan disini lagi." Alice sengaja berkata sombong.

"Kamu juga jangan lupa, kalau aku berhasil, kamu sudah janji akan menciumku." Kata Robert.

Ekspresi Alice Mo semakin memburuk, dia tidak berani memikirkan hal itu, tiba-tiba dia pun merasa khawatir, kalau sampai Robert Qiu berhasil mencapai omset 10miliar, dia harus bagaimana? Dia tidak ingin memberikan ciumannya, apalagi itu ciuman pertamanya.

"Kita bicarakan lagi nanti setelah kamu berhasil!" Setelah itu, Alice Mo pun berjalan pergi.

Mengantar kepergian Alice Mo, Robert pun tersenyum licik, hei gadis, ingin melawanku, kemampuanmu masih kurang!

Saat kembali ke bagian pemasaran, Robert sedang memikirkan order Sofia, mungkin dalam dua hari ini sudah bisa didapatkannya.

Robert datang ke bagian pemasaran karena ingin melihat langsung bagian dasar perusahaan ini, oleh karena itu dia tidak perlu sibuk memikirkan masalah-masalah perusahaan yang rumit, dia cukup hanya bermain laptop, bermain hp, menyilangkan kaki dan minum teh, dibandingkan dengan staf-staf lainnya, dia terlihat sangat santai.

Kalau staf yang lain juga begini, pasti sudah dimarahi habis-habisan, tapi Robert Qiu berbeda.

Sejak dua hari yang lalu, saat direktur Mo datang ke bagian pemasaran dan mengundang Robert untuk makan malam, semua orang pun sudah tahu, Robert Qiu ternyata adalah staf yang berbeda, mana mungkin mereka memarahinya, mereka malah berusaha untuk mendekatinya.

"Hei adik Qiu, makan siang bersama yuk, aku traktir!" Baru saja jam makan siang tiba, George Zeng pun datang ke hadapan Robert.

"Oke." Robert pun setuju.

Perusahaan Mo adalah perusahaan yang besar, makanan di restoran staf, selain ada yang gratis juga ada yang bayar sendiri.

Demi menyatakan ketulusannya, George Zeng rela menghabiskan banyak uang, makan siang kali ini menghabiskan uang 2juta lebih.

"Ketua Zeng, makan siang hari ini, makasih ya." Setelah makan, Robert Qiu pun tersenyum.

"Tidak usah sungkan, asalkan adik Qiu tidak menyalahkanku untuk kejadian dua hari yang lalu, aku sudah senang." Kata George Zeng.

"Masalah kecil begini jangan disimpan dalam hati." Robert tertawa lebar, dia tentu tahu sebenarnya George Zeng ingin membalas kelakuannya, tapi karena Anderson Mo datang, niatnya itu pun hilang.

Bagi Robert, asalkan musuhnya mau meminta maaf dan tidak keterlaluan, dia bisa memaafkannya.

Melihat George Zeng juga mengerti akan hal ini, Robert pun merasa nyaman, dan tidak berencana untuk mencari masalah dengannya lagi.

"Ini bukannya ketua tim kedua kita, George Zeng, Wow wow wow, makan siang kali ini, pasti mahal sekali, memangnya tim kedua punya banyak uang?"

Tiba-tiba saat ini terdengar suara yang tidak menyenangkan dari belakang. Di saat yang bersamaan, tercium juga aroma yang tidak sedap, sepertinya aroma parfum murah yang menjijikkan.

Robert Qiu hampir muntah, baru saja selesai makan, kalau mencium aroma menusuk seperti ini, siapapun pasti akan muntah.

Saat menoleh ke belakang, dia pun melihat seorang wanita paruh baya, rambutnya panjang ikal berwana kuning, badannya gendut, wajahnya kusam, dan aroma parfum murah itu pun tercium dari tubuhnya.

"Marie Xie, aku makan siang disini, apa urusanmu?" George Zeng marah, Marie Xie adalah ketua tim pertama, dia sering menyindir George tentang masalah omset, sekarang makan saja pun disindirnya, orang ini benar-benar sakit!

"Memang bukan urusanku, tapi melihatmu makan mewah, dengan omset kalian yang kalah jauh, hati-hati gajimu tidak cukup." Marie tersenyum licik.

George Zeng ingin memarahinya kembali, tapi ditahan oleh Robert.

"Hei ibu, lain kali jangan pakai parfum murahan begini bisa? Bisa beli yang lebih berlevel tidak? Sia-sia saja kamu jadi ketua tim pertama, kalau klien melihatmu begini, bisa-bisa mereka langsung lari." Robert memperingatinya.

"Hei siapa kamu! Siapa ibu-ibu!" Marie pun meninggikan suaranya.

"Selain kamu, memangnya masih ada ibu-ibu yang lain disini?" Robert menjawabnya dengan santai.

"Berani-beraninya kamu? Kamu tahu tidak aku siapa ya!" Marie semakin emosi, saat mengomel, air liurnya pun muncrat.

Identitas Robert hanya tersebar di bagian satpam dan bagian pemasaran saja, masih banyak orang di perusahaan Mo yang tidak tahu dia siapa.

Melihat Robert sudah berbuat salah kepada Marie, ekspresi staf-staf di restoran pun menjadi aneh.

Marie Xie orangnya pemarah, hubungannya dengan orang lain juga banyak yang tidak baik , omset tim pertama semua mengandalkan kerja keras staf-staf dibawahnya, sedangkan dia, tidak berjasa sama sekali.

Dia bisa menjadi ketua tim pertama, karena dia punya kekasih yang menjadi wakil direktur di perusahaan Mo.

Hampir semua orang di perusahaan ini tahu rahasia ini.

Sekarang Robert malah berani memarahinya, ini sama saja dengan tidak menganggap keberadaan wakil direktur. Semua orang mengira, anak muda ini pasti akan mati.

"Siapa yang peduli kamu siapa, kalau masih teriak-teriak, aku usir kamu dari perusahaan ini." Kata Robert, dia sudah tidak menahan melihat air liur Marie Xie yang muncrat dari tadi.

"Mengusirku? Hei anak muda, kamu tidak takut apa!" Marie Xie seperti baru saja mendengar lelucon yang sangat lucu, dia pun tertawa kencang.

"Satpam!" Teriak Robert.

Kebetulan, ada seorang satpam yang sedang bertugas di restoran, itu adalah ketua satpam, Tony.

"Suara kakak ipar!" Tony mendengar panggilan itu pun langsung membawa bawahannya datang ke hadapan Robert Qiu.

Melihat satpam datang, mata Marie Xie pun melotot, tidak ada yang tidak tahu kedudukannya di perusahaan, ketua satpam, Tony juga sering mendekatinya.

"Satpam, usir dia dari sini!" Marie pun memerintah dan berlagak sombong, dasar manusia tidak tahu diri, ingin mengusirku? Lihat saja, sebenarnya siapa yang mengusir dan siapa yang diusir!

Tapi, satpam tidak bergerak sama sekali, begitu juga dengan Tony, dia sedang menatap Robert.

"Ngapain bengong! Cepat usir dia!" Kata Marie tidak sabaran.

Tony tidak mempedulikannya, dia berjalan pelan ke hadapan Robert, lalu berkata sopan:

"Kakak ipar, menurutmu bagaimana?"

Download APP, continue reading

Chapters

504