Bab 13 Mengintip
by Marcella Wang
14:30,Jan 05,2021
Saat aku masuk, istri tersentak, tidak bisa mengendalikan dan mengeluarkan teriakan yang sangat jelas.
Setelah itu, istri sepertinya menyadari dirinya yang telah kehilangan kendali, pada saat ini dengan cepat menekan bibir merahnya, tidak ingin teriakannya terlalu memalukan.
Tapi aku pasti tidak akan membiarkan istri menahan diri seperti ini. Kedua tanganku memegang paha besar istri yang seksi dengan stoking sutra, merasakan panas yang abnormal serta teriakan dan desahan yang berlebihan.
Setelah itu, aku memeluk kaki cantik dengan stoking sutra istri di pundakku, dan mulai keluar masuk dengan ganas.
Istri sudah sangat bersemangat hingga tidak terkendali, terutama saat aku dan istri tahu bahwa ada adik sepupu Kunto dan kekasih kecilnya di luar pintu yang hanya berjarak kurang dari satu meter.
Setiap kali aku menarik diri keluar-masuk dengan cepat dan ganas, kepasifan istri dalam keadaan ini lebih rapuh daripada kertas, dengan taktik yang sangat cepat, istri seketika berteriak lepas kendali lagi.
Suara istri yang seksi dan panas itu pada awalnya lembut dan indah. Setiap kali aku masuk ke ujung yang paling dalam, suara bagus istri itu membawa sensasi yang menggoda, suara teriakkan itu bahkan dirinya sendiri tidak menyadari begitu mengasyikkan dan menggoda.
Aku menyaksikan istri sesekali mencoba mengangkat pinggang dan pinggulnya yang seksi untuk mengimbangi seranganku, dan istri sat ini tidak peduli dengan adik sepupu dan kekasihnya yang berjalan dekat di koridor, hanya ingin perasaan yang lebih bersemangat dan puas.
Istri tenggelam dalam hasrat yang indah dan menggairahkan, istri yang barusan masih malu-malu dan pasif sepertinya lupa bahwa ada orang di koridor luar.
Mungkin istri memang tahu adik sepupu yang muda dan kuat Kunto dan Atika ada di sana, dalam rangsangan yang seperti itu, hanya akan membuat istri semakin bersemangat.
“Istri, kamu benar-benar menggores. Saat tadi, Dek Kunto mengatakan saat memainkanmu, ingin meneriakimu penggores.” Aku membungkuk, melihat istri yang sangat bersemangat di depanku. Aku juga terengah-engah karena terlalu semangat. Sambil melakukan gerakan yang tidak berhenti, aku menikmati perasaan luar biasa yang diberikan oleh tubuh istri, dan aku berbicara kepada istri dengan suara rendah.
Setelah aku selesai berbicara, aku jelas merasakan tubuh istri menegang dan bergetar hebat, dan gesekkan yang lembab dan panas membuatku hampir tidak bisa berhenti berteriak puas.
Istri terus berteriak, dalam seranganku yang ganas, meskipun istri tahu bahwa ada orang di luar, istri tetap berteriak dengan semangat tanpa ampun.
Selain menikmati cita rasa istri yang luar biasa, aku masih berusaha mendengarkan gerak-gerik di luar.
Setelah istri mulai berteriak, suara-suara pelan di luar pintu tidak terdengar lagi, dan aku juga tidak mendengar suara pintu di seberang kamar tidur kecil, ini membuktikan bahwa adik sepupu, Kunto dan Atika, dua anak muda ini tidak kembali ke kamar tidur mereka.
Aku sekarang menunduk melihat istri, tidak berani menoleh melihat ke arah pintu kamar, karena takut akan bertatapan dengan mereka, mungkin akan membuat bunga sekolah Atika yang murni dan indah ini ketakutan dan lari.
Pintu kamar dan pandanganku adalah 90 derajat, dan istri sudah sejak tadi menoleh ke dalam karena malu, matanya membelakangi pintu kamar.
Aku hanya perlu menoleh sudah bisa melihat situasi di pintu kamar yang setengah terbuka, tapi aku masih mengendalikan rasa penasaranku dan tidak melihat ke arah sana.
Aku mendorong dengan keras, setiap kali aku menarik diri dan mendorong dengan ganas, dengan aksiku itu, istri yang seksi selalu diiringi dengan desahan dan teriakan, dan istri yang menegang, juga diam-diam melayaniku keluar-masuk.
Di kamar tidur, hanya aku yang terus meremas-remas kaki, pinggang, dan pinggul istri yan indah, dan terus-menerus menyerang istri. Setiap masuk ke dalam, pasti akan membuat suara benturan yang tajam. Suara unik itu terdengar sangat tajam dan seksi, dipadukan dengan suara senandung istri yang menawan, itu menjadi melodi paling menggoda dan indah di dunia.
Aku merasakan kegembiraan yang kuat, merasa sangat sensasional bisa bercinta dengan istri malam ini. Aku memperlambat intensitas dan frekuensinya sedikit, kemudian aku tidak berani melihat ke arah pintu kamar, tetapi aku berusaha keras untuk mendengarkan gerakan di sana.
Aku berpura-pura menatap kaki seksi istri, dan menggunakan tangan tidak berhenti menjalar di kaki istri yang seksi.
Pada saat ini, aku akhirnya bisa menggunakan penglihatan periferalku secara samar-samar melihat pergerakan di depan pintu kamar.
Aku hanya melirik sedikit dan dengan cepat memfokuskan mataku pada kaki istri yang indah dengan stoking sutra.
Kali ini, setelah aku melirik sekilas ke arah depan pintu, hatiku berdebar-debar dan merasa bendaku sepertinya membengkak.
Karena di depan pintu, aku melihat sosok adik sepupu, Kunto yang kuat dan tinggi dan sosok langsing Atika, gadis muda yang murni dan cantik di sebelahnya.
Saat ini, keduanya berdiri diam di dekat pintu, menatap aku dan istri. Sisi tempat tidur kurang dari tiga atau dua meter dari pintu. Aku yakin mereka dapat dengan jelas melihat semua detail gerakan aku dan istri.
Penglihatan sekilas barusan, aku melihat mata Kunto yang terbelalak menatap lurus ke arah istri.
Mungkin baginya, bisa melihat sepupu iparnya yang seksi dalam keadaan seperti itu, rangsangan yang tak terbayangkan baginya, penglihatannya terpaku pada pinggang, pinggul dan kaki istri yang indah, dan juga tempatku yang tidak berhenti muncul dan menghilang.
Celana pendek pria ini sangat tinggi, satu tangan memegang Atika di sampingnya dengan erat, dan terus bergerak menuju pinggang dan pinggul mudanya.
Wajah cantik Atika sangat cerah saat ini, ekspresinya yang berlebihan sangat tidak bisa dipercaya, dan terhadap sentuhan Kunto yang terus-menerus pada kaki panjang dan bokongnya, dia tidak menolak.
Dengan mata besar yang menawan dengan sedikit kabut, menatap bendaku yang tidak berhenti keluar-masuk.
Dalam tatapan mata Atika yang murni dan memalukan, aku merasa seolah-olah penuh dengan kekuatan lagi, dan sekali lagi masuk ke kedalaman istri yang ketat dan indah dengan kasar, menyebabkan suara desahannya saat ini berubah menjadi lebih keras dan menggoda.
Istri sepertinya sedang berada dipuncak, seluruh tubuhnya gemetar dan tegang, tangannya memegang erat pergelangan tanganku, pinggangnya yang seksi melengkung kuat, hingga bokongnya yang bundar naik turun tempat tidur, persis menghadap sudutku sesuai dengan gerakanku.
Setiap aku dan istri keluar masuk menjadi sama sekali tidak ada celah, dan setiap keluar masuk akan terdengar suara air yang unik.
Istri berteriak dengan panik, pada saat ini, istri pasti tahu bahwa adik sepupu Kunto dan kekasihnya sedang mengintip di depan pintu kamar.
Tapi istri sudah membludak, menggenggam tanganku begitu kuat, seluruh tubuhnya gemetar, aku merasakan penyusutan yang berlebihan dan semakin jauh ke dalam istri. Ini adalah keadaan kekerasan yang belum pernah dialami oleh istri sebelumnya.
Istri seakan terbang di atas awan, menikmati pengalaman menggairahkan yang belum pernah dirasakan di malam ini. Di bawah intipan adik sepupu, membludak begitu teliti dan menggoda.
Aku tidak bergerak, hanya mempertahankan gerakan yang semakin mendalam, menikmati desahan dan gesekkan indah yang dibawakan istri.
Aku takut jika aku bergerak lagi, maka benar-benar tidak bisa mengendalikan kegembiraan yang meletus di dalam istri ini. Aku perlu mengendalikannya, aku perlu meningkatkan kegembiraan dan kegairahan malam ini sekali lagi.
Pada saat ini, pintu kamar tiba-tiba berbunyi pelan. Saat nada istri berubah menjadi desahan indah, pintu kamar terbuka. Suara malu dan panik Atika muncul, sosoknya yang ramping dan seksi menabrak masuk ke kamar tidur aku dan istri.
Setelah itu, istri sepertinya menyadari dirinya yang telah kehilangan kendali, pada saat ini dengan cepat menekan bibir merahnya, tidak ingin teriakannya terlalu memalukan.
Tapi aku pasti tidak akan membiarkan istri menahan diri seperti ini. Kedua tanganku memegang paha besar istri yang seksi dengan stoking sutra, merasakan panas yang abnormal serta teriakan dan desahan yang berlebihan.
Setelah itu, aku memeluk kaki cantik dengan stoking sutra istri di pundakku, dan mulai keluar masuk dengan ganas.
Istri sudah sangat bersemangat hingga tidak terkendali, terutama saat aku dan istri tahu bahwa ada adik sepupu Kunto dan kekasih kecilnya di luar pintu yang hanya berjarak kurang dari satu meter.
Setiap kali aku menarik diri keluar-masuk dengan cepat dan ganas, kepasifan istri dalam keadaan ini lebih rapuh daripada kertas, dengan taktik yang sangat cepat, istri seketika berteriak lepas kendali lagi.
Suara istri yang seksi dan panas itu pada awalnya lembut dan indah. Setiap kali aku masuk ke ujung yang paling dalam, suara bagus istri itu membawa sensasi yang menggoda, suara teriakkan itu bahkan dirinya sendiri tidak menyadari begitu mengasyikkan dan menggoda.
Aku menyaksikan istri sesekali mencoba mengangkat pinggang dan pinggulnya yang seksi untuk mengimbangi seranganku, dan istri sat ini tidak peduli dengan adik sepupu dan kekasihnya yang berjalan dekat di koridor, hanya ingin perasaan yang lebih bersemangat dan puas.
Istri tenggelam dalam hasrat yang indah dan menggairahkan, istri yang barusan masih malu-malu dan pasif sepertinya lupa bahwa ada orang di koridor luar.
Mungkin istri memang tahu adik sepupu yang muda dan kuat Kunto dan Atika ada di sana, dalam rangsangan yang seperti itu, hanya akan membuat istri semakin bersemangat.
“Istri, kamu benar-benar menggores. Saat tadi, Dek Kunto mengatakan saat memainkanmu, ingin meneriakimu penggores.” Aku membungkuk, melihat istri yang sangat bersemangat di depanku. Aku juga terengah-engah karena terlalu semangat. Sambil melakukan gerakan yang tidak berhenti, aku menikmati perasaan luar biasa yang diberikan oleh tubuh istri, dan aku berbicara kepada istri dengan suara rendah.
Setelah aku selesai berbicara, aku jelas merasakan tubuh istri menegang dan bergetar hebat, dan gesekkan yang lembab dan panas membuatku hampir tidak bisa berhenti berteriak puas.
Istri terus berteriak, dalam seranganku yang ganas, meskipun istri tahu bahwa ada orang di luar, istri tetap berteriak dengan semangat tanpa ampun.
Selain menikmati cita rasa istri yang luar biasa, aku masih berusaha mendengarkan gerak-gerik di luar.
Setelah istri mulai berteriak, suara-suara pelan di luar pintu tidak terdengar lagi, dan aku juga tidak mendengar suara pintu di seberang kamar tidur kecil, ini membuktikan bahwa adik sepupu, Kunto dan Atika, dua anak muda ini tidak kembali ke kamar tidur mereka.
Aku sekarang menunduk melihat istri, tidak berani menoleh melihat ke arah pintu kamar, karena takut akan bertatapan dengan mereka, mungkin akan membuat bunga sekolah Atika yang murni dan indah ini ketakutan dan lari.
Pintu kamar dan pandanganku adalah 90 derajat, dan istri sudah sejak tadi menoleh ke dalam karena malu, matanya membelakangi pintu kamar.
Aku hanya perlu menoleh sudah bisa melihat situasi di pintu kamar yang setengah terbuka, tapi aku masih mengendalikan rasa penasaranku dan tidak melihat ke arah sana.
Aku mendorong dengan keras, setiap kali aku menarik diri dan mendorong dengan ganas, dengan aksiku itu, istri yang seksi selalu diiringi dengan desahan dan teriakan, dan istri yang menegang, juga diam-diam melayaniku keluar-masuk.
Di kamar tidur, hanya aku yang terus meremas-remas kaki, pinggang, dan pinggul istri yan indah, dan terus-menerus menyerang istri. Setiap masuk ke dalam, pasti akan membuat suara benturan yang tajam. Suara unik itu terdengar sangat tajam dan seksi, dipadukan dengan suara senandung istri yang menawan, itu menjadi melodi paling menggoda dan indah di dunia.
Aku merasakan kegembiraan yang kuat, merasa sangat sensasional bisa bercinta dengan istri malam ini. Aku memperlambat intensitas dan frekuensinya sedikit, kemudian aku tidak berani melihat ke arah pintu kamar, tetapi aku berusaha keras untuk mendengarkan gerakan di sana.
Aku berpura-pura menatap kaki seksi istri, dan menggunakan tangan tidak berhenti menjalar di kaki istri yang seksi.
Pada saat ini, aku akhirnya bisa menggunakan penglihatan periferalku secara samar-samar melihat pergerakan di depan pintu kamar.
Aku hanya melirik sedikit dan dengan cepat memfokuskan mataku pada kaki istri yang indah dengan stoking sutra.
Kali ini, setelah aku melirik sekilas ke arah depan pintu, hatiku berdebar-debar dan merasa bendaku sepertinya membengkak.
Karena di depan pintu, aku melihat sosok adik sepupu, Kunto yang kuat dan tinggi dan sosok langsing Atika, gadis muda yang murni dan cantik di sebelahnya.
Saat ini, keduanya berdiri diam di dekat pintu, menatap aku dan istri. Sisi tempat tidur kurang dari tiga atau dua meter dari pintu. Aku yakin mereka dapat dengan jelas melihat semua detail gerakan aku dan istri.
Penglihatan sekilas barusan, aku melihat mata Kunto yang terbelalak menatap lurus ke arah istri.
Mungkin baginya, bisa melihat sepupu iparnya yang seksi dalam keadaan seperti itu, rangsangan yang tak terbayangkan baginya, penglihatannya terpaku pada pinggang, pinggul dan kaki istri yang indah, dan juga tempatku yang tidak berhenti muncul dan menghilang.
Celana pendek pria ini sangat tinggi, satu tangan memegang Atika di sampingnya dengan erat, dan terus bergerak menuju pinggang dan pinggul mudanya.
Wajah cantik Atika sangat cerah saat ini, ekspresinya yang berlebihan sangat tidak bisa dipercaya, dan terhadap sentuhan Kunto yang terus-menerus pada kaki panjang dan bokongnya, dia tidak menolak.
Dengan mata besar yang menawan dengan sedikit kabut, menatap bendaku yang tidak berhenti keluar-masuk.
Dalam tatapan mata Atika yang murni dan memalukan, aku merasa seolah-olah penuh dengan kekuatan lagi, dan sekali lagi masuk ke kedalaman istri yang ketat dan indah dengan kasar, menyebabkan suara desahannya saat ini berubah menjadi lebih keras dan menggoda.
Istri sepertinya sedang berada dipuncak, seluruh tubuhnya gemetar dan tegang, tangannya memegang erat pergelangan tanganku, pinggangnya yang seksi melengkung kuat, hingga bokongnya yang bundar naik turun tempat tidur, persis menghadap sudutku sesuai dengan gerakanku.
Setiap aku dan istri keluar masuk menjadi sama sekali tidak ada celah, dan setiap keluar masuk akan terdengar suara air yang unik.
Istri berteriak dengan panik, pada saat ini, istri pasti tahu bahwa adik sepupu Kunto dan kekasihnya sedang mengintip di depan pintu kamar.
Tapi istri sudah membludak, menggenggam tanganku begitu kuat, seluruh tubuhnya gemetar, aku merasakan penyusutan yang berlebihan dan semakin jauh ke dalam istri. Ini adalah keadaan kekerasan yang belum pernah dialami oleh istri sebelumnya.
Istri seakan terbang di atas awan, menikmati pengalaman menggairahkan yang belum pernah dirasakan di malam ini. Di bawah intipan adik sepupu, membludak begitu teliti dan menggoda.
Aku tidak bergerak, hanya mempertahankan gerakan yang semakin mendalam, menikmati desahan dan gesekkan indah yang dibawakan istri.
Aku takut jika aku bergerak lagi, maka benar-benar tidak bisa mengendalikan kegembiraan yang meletus di dalam istri ini. Aku perlu mengendalikannya, aku perlu meningkatkan kegembiraan dan kegairahan malam ini sekali lagi.
Pada saat ini, pintu kamar tiba-tiba berbunyi pelan. Saat nada istri berubah menjadi desahan indah, pintu kamar terbuka. Suara malu dan panik Atika muncul, sosoknya yang ramping dan seksi menabrak masuk ke kamar tidur aku dan istri.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved