Bab 9 Apakah kamu tidak membenci mereka, tidak ingin menginjak mereka?
by Yumiko Yang
10:19,Dec 19,2020
Foto itu adalah foto tender proyek Keluarga Lan.
Meskipun Flora Lan jarang kembali ke rumah orang tuanya, tapi dia juga tahu keadaan Keluarga Lan saat ini tidak sebaik dulu, tender proyek ini pasti sangat penting bagi ayah dan ibu angkatnya.
Kalau tender ini gagal, Keluarga Lan akan benar-benar kehilangan harapan, dan mungkin akan terjerat hutang yang tinggi.
Sejak kecil dia diadopsi oleh Keluarga Lan, mana mungkin dia bisa melihat Keluarga Lan hancur!
Semuanya tergantung pada pilihannya.
Calvin Shi menggunakan kelemahannya untuk memaksanya bercerai.
Apakah dia sangat membencinya? Sangat benci hingga ingin mengusirnya dari kehidupannya, dan tidur dengan pelakor di hadapannya!
Benci sampai jelas-jelas Keluarga Lan dan Keluarga Shi memiliki hubungan yang baik, tapi dia hanya akan diam melihat Keluarga Lan hancur dan dia bahkan tidak lupa untuk memperparah keadaan!
Saat ini, ponselnya kembali berdering, Flora Lan langsung mengangkatnya.
Di balik telepon terdengar suara dingin Calvin Shi yang sama sekali tidak berperasaan: "Kamu sudah lihat MMS-nya kan?"
Flora tidak berbicara.
"Aku tahu kamu sudah melihatnya." Calvin Shi berkata: "Besok pagi adalah waktu tendernya. Kalau kamu tidak ingin New Generation Corporation berpartisipasi dalam proyek kecil ini, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan."
Flora Lan meremas ponselnya, punggungnya menempel di dinding mosaik kamar mandi, dia merasa tonjolan dan pola dinding yang tidak beraturan membuat punggungnya sakit, tapi dia malah menyukai rasa sakit ini.
Dia berkata kepada Calvin Shi yang berada di balik telepon: "Aku ingin mengajukan satu pertanyaan kepadamu."
Calvin Shi berkata dengan acuh tak acuh, "Katakan."
Dia menahan napas lalu mengucapkan kata demi kata: "Kita sudah menikah selama dua tahun, aku hanya ingin tahu, pernahkah kamu mencintaiku meskipun hanya sesaat?"
Di balik telepon, hati Calvin Shi kembali diselimuti dengan amarah yang sulit dijelaskan. Dia selalu begini, seolah-olah dia selalu mengingatkannya, dirinya berhutang budi padanya.
Mengetahui hal ini seperti belenggu, yang membuatnya semakin lama semakin kesal dan ingin menyingkirkannya selamanya!
Alisnya berkerut, nada bicaranya acuh tak acuh dan tidak sabar: "Tidak pernah."
“Baik, besok pagi, aku akan pergi untuk membahas perceraian kita.”selesai berbicara, ponsel Flora Lan terlepas dari telapak tangannya. Alih-alih mengambilnya, dia berbalik dan bergegas pergi ke bawah shower.
Air matanya mengalir dengan deras.
Air shower membasahi wajahnya dan membuat wajahnya penuh dengan air, dia tidak bisa membedakan yang mana air matanya, dia hanya merasa hidupnya saat ini, benar-benar merupakan sebuah lelucon!
Demi pria itu, dia melepaskan studinya yang sangat baik dan pekerjaan yang menjanjikan, lalu menghabiskan 700 hari dan malam selama dua tahun, hanya untuk menjaganya yang terbaring di atas tempat tidur.
Pada akhirnya, Flora menangkapnya berselingkuh di tempat tidur lalu dia menghinanya, setelah itu dia mengatakan, dia tidak pernah mencintainya.
Flora Lan berjongkok di lantai dan membiarkan air dingin membasahi setiap inci kulitnya.
Entah sudah berlalu berapa lama pintu kamar mandi tiba-tiba dibuka dengan paksa. Flora Lan mengangkat kepalanya, dengan pandangannya yang buram dia melihat Austin Shi masuk ke dalam, karena habis menangis suaranya terdengar sangat parau: "Paman ... kenapa kamu masuk ?!"
“Aku khawatir kamu bunuh diri di kamar mandiku, lalu membuatku terlibat dengan masalah hukum.” Austin Shi memutar keran, tiba-tiba air shower berubah dari dingin menjadi panas.
Dia menunduk untuk melihat Flora yang sedang berjongkok di lantai: "Aku akan memberimu waktu sepuluh menit. Cepat mandi lalu berpakaian dan segera keluar."
Ketika dia berbalik dan berjalan ke arah pintu, dia melihat Flora Lan masih tidak bergerak. Jadi dia berhenti dan berkata: "Lewat dari sepuluh menit, aku tidak keberatan membantumu mandi. Selain itu, saat ini aku lajang, pria yang terlalu lama menahan nafsu, dalam keadaan seperti ini akan melahap apa saja. "
Flora Lan tiba-tiba mengangkat kepalanya, dia ingin mengatakan sesuatu, tapi Austin Shi sudah pergi.
Memikirkan apa yang dia katakan, Flora hanya bisa berdiri, dia kembali membasuh tubuhnya dengan air panas, lalu mengoleskan sampo dan sabun mandi, kemudian dia segera membilasnya, setelah memakai jubah mandi dia langsung berjalan keluar.
Di ruang tamu, Austin Shi meletakkan arlojinya sambil berkata dengan acuh tak acuh, "Sembilan menit tiga puluh detik."
Dia berjalan ke hadapannya, lalu mengangkat dagu Flora dengan jarinya, matanya tertuju pada mata Flora yang merah dan bengkak, lalu dia berkata dengan datar: "Katakan padaku, bagaimana perasaanmu sekarang?"
Flora Lan menatap mata Austin Shi yang dalam, di dalamnya menyembunyikan sesuatu yang sulit di tebak. Dia mengalihkan pandangannya dan tidak menjawab pertanyaannya.
"Sedih? Hanya sedih?" Mata Austin Shi terlihat ingin mencari tahu: "Apakah kamu tidak membenci mereka, tidak ingin menginjak mereka?"
Setelah mendengarkan apa yang dikatakannya, Flora Lan memutar matanya.
Melihat ekspresi wajahnya, tiba-tiba dia tersenyum.
Jari-jarinya menyisiri rambut Flora Lan yang basah, lalu suara rendah Austin Shi terdengar di telinganya: "Selain dua tahun masa mudamu kamu tidak memiliki kerugian apa-apa. Percayalah, dua tahun ini akan menjadi pelajaran yang paling berguna dalam hidupmu. Kelak saat kamu melihat kembali ke masa lalu, kamu akan bersyukur. "
Pupil Flora Lan tiba-tiba membesar, bibirnya bergerak, dia ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba kepalanya menjadi kosong.
“Sepertinya kamu sedang memintaku menciummu?” Austin Shi berkata sambil tersenyum
Dia berdiri di dekatnya selama beberapa menit, napasnya menyapu pipi Flora, lalu bibirnya melewati pipinya, dan mendarat di telinganya: "Flora, selamat malam, besok pagi, masih ada pertempuran yang harus kamu hadapi. Terkadang, tidak ada yang bisa membantumu, dan kamu harus berjuang sendirian. Saat ini, kamu harus memikirkan baik-baik apa yang paling kamu inginkan dan jangan biarkan emosi membakar akal sehatmu. "
Flora Lan tercengang mendengar kata-kata Austin Shi, detik berikutnya, dia sudah mendorongnya ke kamar tamu, dan tangannya tiba-tiba ada ponsel dan charger: "Istirahatlah lebih awal dan ingat untuk menyetel alarm."
* Pesan penulis: Terkadang, orang cenderung hanyut dalam sebuah emosi yang membuat mereka kehilangan akal sehat, dan berpikir secara ekstrim, sampai-sampai ingin secara bersamaan menghancurkan dunia dan menghancurkan diri mereka sendiri.
Pepatah mengatakan, mengalah akan membuat kedua belah pihak lebih baik, hal ini sangat mudah diucapkan, tapi kalau lukanya tidak ada di tubuh sendiri, tidak akan pernah tahu betapa sakitnya itu.
Di saat seperti ini, ada orang di sekitar yang bisa memberikan membimbingan yang benar, sangatlah penting.
Pernikahan yang sempurna bukanlah tentang seberapa banyak kamu berkorban, tetapi tentang bagaimana bersatu dan karena bimbingannya, satu sama lain sama-sama menjadi lebih baik dan lebih sempurna, lalu medapatkan lebih banyak pengakuan diri, dengan begitu akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan dan kepuasan.
Meskipun Flora Lan jarang kembali ke rumah orang tuanya, tapi dia juga tahu keadaan Keluarga Lan saat ini tidak sebaik dulu, tender proyek ini pasti sangat penting bagi ayah dan ibu angkatnya.
Kalau tender ini gagal, Keluarga Lan akan benar-benar kehilangan harapan, dan mungkin akan terjerat hutang yang tinggi.
Sejak kecil dia diadopsi oleh Keluarga Lan, mana mungkin dia bisa melihat Keluarga Lan hancur!
Semuanya tergantung pada pilihannya.
Calvin Shi menggunakan kelemahannya untuk memaksanya bercerai.
Apakah dia sangat membencinya? Sangat benci hingga ingin mengusirnya dari kehidupannya, dan tidur dengan pelakor di hadapannya!
Benci sampai jelas-jelas Keluarga Lan dan Keluarga Shi memiliki hubungan yang baik, tapi dia hanya akan diam melihat Keluarga Lan hancur dan dia bahkan tidak lupa untuk memperparah keadaan!
Saat ini, ponselnya kembali berdering, Flora Lan langsung mengangkatnya.
Di balik telepon terdengar suara dingin Calvin Shi yang sama sekali tidak berperasaan: "Kamu sudah lihat MMS-nya kan?"
Flora tidak berbicara.
"Aku tahu kamu sudah melihatnya." Calvin Shi berkata: "Besok pagi adalah waktu tendernya. Kalau kamu tidak ingin New Generation Corporation berpartisipasi dalam proyek kecil ini, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan."
Flora Lan meremas ponselnya, punggungnya menempel di dinding mosaik kamar mandi, dia merasa tonjolan dan pola dinding yang tidak beraturan membuat punggungnya sakit, tapi dia malah menyukai rasa sakit ini.
Dia berkata kepada Calvin Shi yang berada di balik telepon: "Aku ingin mengajukan satu pertanyaan kepadamu."
Calvin Shi berkata dengan acuh tak acuh, "Katakan."
Dia menahan napas lalu mengucapkan kata demi kata: "Kita sudah menikah selama dua tahun, aku hanya ingin tahu, pernahkah kamu mencintaiku meskipun hanya sesaat?"
Di balik telepon, hati Calvin Shi kembali diselimuti dengan amarah yang sulit dijelaskan. Dia selalu begini, seolah-olah dia selalu mengingatkannya, dirinya berhutang budi padanya.
Mengetahui hal ini seperti belenggu, yang membuatnya semakin lama semakin kesal dan ingin menyingkirkannya selamanya!
Alisnya berkerut, nada bicaranya acuh tak acuh dan tidak sabar: "Tidak pernah."
“Baik, besok pagi, aku akan pergi untuk membahas perceraian kita.”selesai berbicara, ponsel Flora Lan terlepas dari telapak tangannya. Alih-alih mengambilnya, dia berbalik dan bergegas pergi ke bawah shower.
Air matanya mengalir dengan deras.
Air shower membasahi wajahnya dan membuat wajahnya penuh dengan air, dia tidak bisa membedakan yang mana air matanya, dia hanya merasa hidupnya saat ini, benar-benar merupakan sebuah lelucon!
Demi pria itu, dia melepaskan studinya yang sangat baik dan pekerjaan yang menjanjikan, lalu menghabiskan 700 hari dan malam selama dua tahun, hanya untuk menjaganya yang terbaring di atas tempat tidur.
Pada akhirnya, Flora menangkapnya berselingkuh di tempat tidur lalu dia menghinanya, setelah itu dia mengatakan, dia tidak pernah mencintainya.
Flora Lan berjongkok di lantai dan membiarkan air dingin membasahi setiap inci kulitnya.
Entah sudah berlalu berapa lama pintu kamar mandi tiba-tiba dibuka dengan paksa. Flora Lan mengangkat kepalanya, dengan pandangannya yang buram dia melihat Austin Shi masuk ke dalam, karena habis menangis suaranya terdengar sangat parau: "Paman ... kenapa kamu masuk ?!"
“Aku khawatir kamu bunuh diri di kamar mandiku, lalu membuatku terlibat dengan masalah hukum.” Austin Shi memutar keran, tiba-tiba air shower berubah dari dingin menjadi panas.
Dia menunduk untuk melihat Flora yang sedang berjongkok di lantai: "Aku akan memberimu waktu sepuluh menit. Cepat mandi lalu berpakaian dan segera keluar."
Ketika dia berbalik dan berjalan ke arah pintu, dia melihat Flora Lan masih tidak bergerak. Jadi dia berhenti dan berkata: "Lewat dari sepuluh menit, aku tidak keberatan membantumu mandi. Selain itu, saat ini aku lajang, pria yang terlalu lama menahan nafsu, dalam keadaan seperti ini akan melahap apa saja. "
Flora Lan tiba-tiba mengangkat kepalanya, dia ingin mengatakan sesuatu, tapi Austin Shi sudah pergi.
Memikirkan apa yang dia katakan, Flora hanya bisa berdiri, dia kembali membasuh tubuhnya dengan air panas, lalu mengoleskan sampo dan sabun mandi, kemudian dia segera membilasnya, setelah memakai jubah mandi dia langsung berjalan keluar.
Di ruang tamu, Austin Shi meletakkan arlojinya sambil berkata dengan acuh tak acuh, "Sembilan menit tiga puluh detik."
Dia berjalan ke hadapannya, lalu mengangkat dagu Flora dengan jarinya, matanya tertuju pada mata Flora yang merah dan bengkak, lalu dia berkata dengan datar: "Katakan padaku, bagaimana perasaanmu sekarang?"
Flora Lan menatap mata Austin Shi yang dalam, di dalamnya menyembunyikan sesuatu yang sulit di tebak. Dia mengalihkan pandangannya dan tidak menjawab pertanyaannya.
"Sedih? Hanya sedih?" Mata Austin Shi terlihat ingin mencari tahu: "Apakah kamu tidak membenci mereka, tidak ingin menginjak mereka?"
Setelah mendengarkan apa yang dikatakannya, Flora Lan memutar matanya.
Melihat ekspresi wajahnya, tiba-tiba dia tersenyum.
Jari-jarinya menyisiri rambut Flora Lan yang basah, lalu suara rendah Austin Shi terdengar di telinganya: "Selain dua tahun masa mudamu kamu tidak memiliki kerugian apa-apa. Percayalah, dua tahun ini akan menjadi pelajaran yang paling berguna dalam hidupmu. Kelak saat kamu melihat kembali ke masa lalu, kamu akan bersyukur. "
Pupil Flora Lan tiba-tiba membesar, bibirnya bergerak, dia ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba kepalanya menjadi kosong.
“Sepertinya kamu sedang memintaku menciummu?” Austin Shi berkata sambil tersenyum
Dia berdiri di dekatnya selama beberapa menit, napasnya menyapu pipi Flora, lalu bibirnya melewati pipinya, dan mendarat di telinganya: "Flora, selamat malam, besok pagi, masih ada pertempuran yang harus kamu hadapi. Terkadang, tidak ada yang bisa membantumu, dan kamu harus berjuang sendirian. Saat ini, kamu harus memikirkan baik-baik apa yang paling kamu inginkan dan jangan biarkan emosi membakar akal sehatmu. "
Flora Lan tercengang mendengar kata-kata Austin Shi, detik berikutnya, dia sudah mendorongnya ke kamar tamu, dan tangannya tiba-tiba ada ponsel dan charger: "Istirahatlah lebih awal dan ingat untuk menyetel alarm."
* Pesan penulis: Terkadang, orang cenderung hanyut dalam sebuah emosi yang membuat mereka kehilangan akal sehat, dan berpikir secara ekstrim, sampai-sampai ingin secara bersamaan menghancurkan dunia dan menghancurkan diri mereka sendiri.
Pepatah mengatakan, mengalah akan membuat kedua belah pihak lebih baik, hal ini sangat mudah diucapkan, tapi kalau lukanya tidak ada di tubuh sendiri, tidak akan pernah tahu betapa sakitnya itu.
Di saat seperti ini, ada orang di sekitar yang bisa memberikan membimbingan yang benar, sangatlah penting.
Pernikahan yang sempurna bukanlah tentang seberapa banyak kamu berkorban, tetapi tentang bagaimana bersatu dan karena bimbingannya, satu sama lain sama-sama menjadi lebih baik dan lebih sempurna, lalu medapatkan lebih banyak pengakuan diri, dengan begitu akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan dan kepuasan.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved