Bab 11 Pernikahan Dua Tahun, Berakhir Tuntas

by Yumiko Yang 10:19,Dec 19,2020
"Ini adalah alasan yang memberikan luka paling kecil untukmu." kata Calvin Shi yang kelihatannya perhatian.

"Hehe, luka yang paling kecil?" Flora Lan tertawa sampai hampir mengeluarkan air mata, "Kenapa aku menikah selama dua tahun denganmu dan tidak melahirkan anak. Alasan ini, kamu seharusnya paling jelas bukan?"

"Kakak, kamu juga terlalu tidak tahu malu kali? Kak Calvin tidak tertarik padamu. Tampangmu sekarang, apakah salah kalau dia tidak menyentuhmu?" Melisa Chen menatap Flora Lan dengan pandangan merendahkan.

"Intinya, mengikuti dokumen perjanjian ini saja. Selain itu, sore ini, aku akan mengatur orang-orang Keluarga Shi dan Keluarga Lan pergi makan bersama di Yunhai Florist Restoran, termasuk sebagai pesta perceraian kita." melihat Flora Lan seperti ingin menolak, Calvin Shi berkata datar, "Jangan lupa, dua hari lagi Keluarga Lan masih ingin mengajukan tender..."

Wajah Flora Lan pucat. Kukunya semakin menusuk dalam di telapak tangannya. Wajahnya sudah tidak ada ekspresi apapun lagi, "Baik, aku berjanji padamu."

"Tanda tangan dulu saja." sambil berkata, Calvin Shi mengangkat pen, menandatangan di atasnya, lalu menyodorkan pen itu kepada Flora Lan.

Flora Lan menerima pen. Darah dari telapak tangannya terjatuh ke atas kertas. Jarinya sedikit bergetar. Jelas-jelas tidak ingin menangis, tapi matanya tetap berkaca-kaca.

Dia menandatangan dengan miring-miring: Flora Lan.

Calvin Shi menerima dokumen itu, mengecek tanda tangan Flora Lan, menganggukkan kepala dan berkata, "Bagus sekali. Sekarang kita pergi ke Biro Urusan Sipil bersama pengacara saja."

"Haih, aku tidak pergi ke Biro Urusan Sipil lagi." Melisa Chen menggerakkan tubuh 34D-nya di pelukan Calvin Shi, "Suamiku, aku beres-beres di rumah menunggumu pulang ya!"

Dia di sini masih belum cerai, di sana, jalang itu bahkan sudah memanggil "Suamiku"! Flora Lan menahan rasa jijik dalam hati, berdiri, dan berjalan dengan cepat keluar.

Di belakang mereka, Calvin Shi menunduk dan mencium bibir Melisa Chen, "Yang patuh ya. Aku langsung pulang setelah menyelesaikan proses ini! Sore nanti, aku ajak kamu menghadiri pesta perceraian!"

Pria itu baru saja cerai dengannya, sudah akan menghadiri pesta perceraian dengan wanita itu! Flora Lan hanya merasa sebuah tamparan keras ditampar tanpa perasaan ke pipinya.

Napasnya terengah-engah, menahan kuat keinginannya untuk mengoyakkan dua orang itu.

Saat ini, telinganya tanpa sadar terdengar perkataan Austin Shi kemarin malam.

Pria itu bilang, terkadang, orang lain tidak bisa membantunya, dia harus berjuang sendiri. Saat ini, dia harus berpikir dengan jelas, apa yang paling dia inginkan. Jangan membuat amarahnya membakar akal sehatnya.

Apa yang dia inginkan?

Hari ini, dia tidak mempunyai apapun. Hanya berharap Keluarga Lan tidak terlihat dari masalah ini. Karena bagaimanapun, saat dia berusia 11 tahun, pernah tanpa sengaja menyelamatkan Nyonya Besar Lan, lalu Nyonya Besar Lan membawanya pulang ke rumah Keluarga Lan, membiayai uang sekolahnya, memberikan sebuah keluarga yang sempurna baginya.

Budi pengajaran selama belasan tahun, dia tidak boleh hanya karena membenci seorang pria dan menghancurkan Keluarga Lan!

Perceraian. Bagus kalau sudah cerai. Tubuhnya sehat, dia pasti bisa menemukan jalan untuk menghidupi dirinya sendiri. Tidak bisa mati kelaparan di jalanan saja!

Setelah berpikir jelas, Flora Lan menjadi jauh lebih tenang. Dia menarik napas dalam, melihat tempat yang dia tinggali selama dua tahun ini untuk yang terakhir kalinya. Kemudian, dia pun berjalan keluar dengan langkah lebar.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara mesin dari belakangnya, lalu berhenti secara mendadak. Kaca jendela turun, Calvin Shi memerintahkan dari dalam mobil, "Naik mobil."

Sekarang Flora Lan sudah sama sekali tidak ingin berhubungan dengan pria ini dan menggelengkan kepala, "Nanti aku panggil taksi saja."

"Flora, kamu melakukan trik apalagi?" Calvin Shi berkata dengan kesal, "Atau kamu tiba-tiba tidak ingin cerai, begitu keluar langsung memainkan drama hilang?!"

Saat ini, ketika Flora Lan mendengar perkataan Calvin Shi, hatinya sudah tidak bisa dideskripsikan dengan "lucu" dan kata lain lagi. Ternyata, di hati pria ini, dia adalah orang yang tidak memiliki harga diri dan suka berbuat seenaknya seperti itu?!

Flora Lan melihat orang yang dia kenal selama dua tahun tapi malah begitu asing itu dan berkata datar, "Baik, aku naik mobil."

Calvin Shi duduk di kursi samping kemudi. Flora Lan menarik pintu bagian belakang mobilnya dan naik ke atas.

Dalam perjalanan dari villa sampai Biro Urusan Sipil, Flora Lan terus diam. Malah Calvin Shi yang tidak terbiasa dengan kediaman Flora Lan seperti ini dan inisiatif berkata, "Apakah dokumennya sudah dibawa lengkap?"

"Sudah." Flora Lan menjawab datar.

"Aku peringati kamu, sampai nanti jangan berbuat macam-macam!" Calvin Shi berkata dengan dingin.

Flora Lan tidak menjawab, menganggap itu sebagai omong kosong saja.

Beberapa saat kemudian, supir berhenti di depan kantor Biro Urusan Sipil. Flora Lan dan Calvin Shi berjalan depan belakang, kira-kira dengan jarak 1 meter, berjalan masuk ke dalam.

Sepertinya hari ini adalah hari baik. Karena ada banyak pasangan yang berbincang-bincang sambil tertawa, bergandengan tangan untuk mendaftarkan pernikahan.

Flora Lan mengenang, dua tahun lalu, Calvin Shi terluka dan berbaring di atas ranjang. Pendaftaran pernikahan waktu itu, bahkan dilakukan oleh pengacara.

Jadi bisa dibilang, ini adalah pertama kalinya dia dan Calvin Shi pergi ke Biro Urusan Sipil. Hanya saja, yang diurus adalah perceraian.

Hari ini yang datang bercerai tidak banyak. Di depan mereka hanya ada dua pasangan. Dengan cepat, memanggil nomor mereka.

"Calvin Shi, Flora Lan, kalian datang mengurus perceraian? Itu atas keinginan kalian berdua, tidak ada satu pihak yang dipaksa bukan?" karyawan itu bertanya.

"Itu atas keinginanku sendiri." Calvin Shi menjawab dengan tidak sabar, lalu menoleh melihat Flora Lan.

Flora Lan dengan jelas melihat peringatan di mata Calvin Shi, seperti takut Flora Lan salah bicara, seperti takut tidak bisa bercerai saja. Ada satu waktu, Flora Lan hanya merasa sangatlah lucu.

Dia tidak mempedulikan Calvin Shi, melainkan berkata sambil tersenyum kepada karyawan itu, "Benar, atas keinginan sendiri."

Calvin Shi tersentak. Bukankah wanita ini selalu tidak bersedia cerai. Apakah wanita ini baru bersedia bercerai karena kontrak kemarin malam?

Sekarang, bisa-bisanya Flora Lan begitu cepat tersenyum?!

Download APP, continue reading

Chapters

515