Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)

by JavAlius 21:42,Feb 29,2020
Ayahku adalah sebuah misteri, bahkan ibuku saja tidak tau dia siapa, apalagi aku.

Ibuku sangat kaya, seorang jutawan, tetapi juga seorang yang memiliki pemikiran untuk hidup sendiri, dia sangat membenci lelaki, lelaki manapun tidak bisa mendekati dirinya, itulah mengapa dia hingga sekarang tidak menikah, demi meneruskan keturunan, dia memilih untuk melakukan bayi tabung dan melahirkan aku. Namaku Chandra, aku lahir di generasi 90.an!

Dari kecil, yang disekitarku semuanya adalah sekelompok wanita, sikapku juga pelan-pelan berubah menjadi kewanitaan, pemalu, segan, pengecut. Tapi, ibuku malah seorang yang arogan dan sangat kuat, kata-kata yang seing dia ucapkan adalah: “Laki-laki tidak ada yang baik, jadi wanita harus mengandalkan dirinya sendiri!”

Walaupun aku juga seorang lelaki, tetapi ibuku memperlakukanku dengan sangat baik, aku selalu hidup di bawah lindungan ibuku, walaupun langit roboh dia akan selalu ada disisiku!

Setelah pergi sekolah, murid-murid lainnya menertawakan aku, mengatakan aku banci, ada yang menuduh ibuku adalah serang wanita malam, ibuku sangat marah, pergi kesekolah dan menampar anak yang mengatakan itu. Kekokohan ibuku, sudah terkenal di sekolah, seluruh masa-masa SD hingga SMP, tidak ada lagi yang mengangguku!

Saat kelas 1 SMA, kelasku kedatangan seorang siswa pindahan, bernama olive, dia sangat cantik, tumbuh dengan sangat baik, tubuhnya tinggi, hanya dia berbeda dari wanita lain, saat itu wanita lain biasanya sangat tradisional, hanya olive yang berbeda, dandanannya sangat tomboy, rambutnya yang pendek disemir bewarna merah, dia memakai pakaian yang modern dan tradisional, celana jeans yag dia pakai semuanya berlobang, benar-benar seorang gadis yang tomboy. Katanya dia pindah sekolah karena menusuk seseorang menggunakan pisau, dan dia juga mengenal preman-preman di lingkungan social, hingga seluruh teman-temman dikelas takut padanya, tidak ada yang berani menganggu dia!

Olive melihatku secara realistis, keluargaku kaya, sehingga sering mengangguku, selalu menyuruhku memberinya uang, aku tidak kasih, dia memukulku. Aku melapor pada ibuku, ibuku bukan hanya tidak membantukku, masih tidak senang dan memarahiku: “Kamu kenapa tidak berguna sekali, bahkan seorang perempuan saja bisa menggangumu, kamu tidak mengerti cara melawan, kenapa aku melahirkan anak yang tidak berguna sepertimu, masalah seperti ini jangan cari aku lagi!”

Ibuku tidak mau membantuku, aku tidak berani melawan Olive, setiap kali dia mencariku meminta uang, dengan nurut aku memberinya, Olive melihat begitu patuh, sangat bahagia, sambil menepuk pundakku dan berkata: “Bagus, Chandra kecil, kalau di sekolah kamu ada masalah apa, kakak akan membelamu!

Begitu saja, aku menjadi mesin penyedia uang untuk Olive, asalkan dia tidak punya uang, dia mencariku, aku hanya bisa memberikan hartaku agar selamat. Murid lain merasa, olive seperti lelaki perkasa, dan aku malah seorang wanita yang lemah. Olive sendiri bahkan tidak menganggapku seperti seorang pria, dia selalu mencubit pipiku, dan mengatakan kulitku sangat lembut bahkan seperti bisa mengeluarkan air, sebagian besar dia sering mengatakan: “Chandra kecil, kamu tumbuh sangat indah, aku sangat ingin membuatmu menjadi istriku!”

Setiap kali wajahku selalu dibuat merah oleh olive, menjadi pemalu benar-benar sulit. Sebenarnya, kalau benar-benar bisa Bersama olive, aku juga tidak menghapus, masalah untuk melepaskan wanita seperti dia, dia benar-benar tidak memiliki kekurangan, bahas rupa, dikelas dijamin dia urutan pertaama, banyak orang bahkan ingin mencabuli dia. Tapi, aku tahu, olive mendekatiku, semuanya dikarenakan uang, hubunganku dengannya, semuanya dibangun karena uang, tanpa hal ini, aku bukanlah apa-apa.

olive memiliki pendirian sendiri,dia tidak akan sembarangan macam-macam dengan lelaki, dan tidak mengizinkan lelaki macam-macam dengannya, pernah sekali, preman kelas sebelah yang tidak takut mati, bersiul di telinga olive dan menggodanya, saat itu olive mencari orang untuk menghajar orang itu, akhirnya membuat lelaki itu dirawat dirumah sakit. Masalah ini menjadi besar, mengejutkan para Yayasan sekolah, olive harus mengganti biaya pengobatan korban, korban baru akan memaafkan.

Hari itu Olive mencariku, dia sambil mengunyah permen karen, sambil mengatakan dengan santai: “Chandra kecil, masalahku kamu pasti sudah dengar, aku harus mengganti biaya pengobatan orang sebesar 4juta, tapi kakak akhir-akhir ini sedikit sekarat, tidak punya banyak uang, aku harap kamu bisa sumbang untuk aku.”

Awalnya aku takut pada olive, sekarang melihat dia memuul orang hingga masuk rumah sakit, aku semakin takut padanya, jadi melihat dia datang meminta uang, aku langsung mengatakan: “masih kurang berapa?”

Olive memainkan alis, tersenyum sedikit dan mengatakan: “Tidak banyak, hanya 3juta 8ratus!

Mendengar angka segitu, aku tidak dapat menahan nafasku, dan bergumam: “Ah, hanya 3juta 8ratus

Walaupun keluargaku kaya, tetapi uang jajan yang diberikan ibuku juga ada batasnya, aku hanyalah seorang siswa, jaman dimana bakpao masih seharga 400 perak, mau menyuruhku mengeluarkan uang sebanyak 3juta 8ratus, benar-benar sulit.

Olive melihatku ragu-ragu, langsung memukul meja, dan berbicara padaku dengan galak: “Kenapa? Tidak bisa?”

Aku terkejut, dengan cepat menjawab: “Bisa Bisa Bisa!”

Olive mendengar jawabanku, raut wajahnya langsung berubah menjadi senyuman, dengan hangat memegang wajahku, mencium keningku, dengan lembut mengatakan: “Itu baru Namanya nurut, Sayang, besok pagi jangan lupa siapkan untuku.”

Mungkin, ciuman yang diberikan olive, hanya gerakan ringan dan kecil, tapi malah membuatku seketika kehilangan kendali, wajahku memerah, seluruh tubuhku merasakan sesuatu yang aneh, hatiku berdebar seketika, otakku kosong hingga membuatku tidak mendengar pelajaran dikelas.

Malam pulang kerumah, aku langsung meminta uang ke ibuku, ibuku mendengar aku meminta uang sebanyak itu, bukan hanya tidak memberi, masih memarahiku, mengatakan akhir-akhir ini aku memakai uang terlalu berlebihan, lain kali harus berhemat.

Apa yang dikatakan ibuku benar, beberapa waktu ini dikarenakan olive memerasku, uang yang aku habiskan semakin banyak, tapi 3juta 8ratus ini, aku masih harus meminta pada ibuku, aku tidak berani membantah olive, yang paling penting adalah, olive masih memberikanku satu ciuman gratis, demi ciuman ini, aku harus membantunya, jadi membuatku memohon pada ibuku, tetapi ibuku tetap tidak memberikan untukku.

Keesokkan harinya baru melakukan kelas baca pagi, olive langsung mencariku, aku tidak mendapatkan uang, hanya bisa menjawab dengan muka rasa bersalah: “Maaf, kak olive, ibuku tidak memberikanku uang.”

Olive mendengar jawabanku, langsung emosi, dia langsung menginjak kursi disebelahku, dengan satu tangan menarik kerah bajuku, mengatakan dengan galak: “Kurang ajar, kamu mempermainkan aku?”

Melihat olive menggila, hatiku langsung gemetaran, aku gemetar dan berkata: “Bukan, Kak olive, aku tidak mempermainkanmu, aku benar-benar ingin menolongmu!”

Olive tidak mengatakan apa-apa, kerah baju yang ditarik olehnya dengan kuat dia melempar aku, sehingga membuatku terdorong ke luar dari posisi, diikuti dengan suara kerasnya mengatakan padaku: “Terus uangnya, dimana? Kamu setuju memberikan uangnya padaku hari ini!”

Aku tidak pernah melihat olive begitu marah padaku, dia begini sangat menakutkan, aku hampir menangis, mataku sudah dipenuhi air mata, dengan air mata, aku menangis sambil berkata: “Aku sudah meminta pada ibuku, tapi dia tidak memberikan untukku, aku juga tidak ada cara.”

Melihat kejadian ini, wanita disamping olive tertegun, lalu dia tanpa sadar menunjukku, dan menertawakanku sambil berkata: “Wah, Chandra nangis, Hahaha, Chandra dibuat kaget hingga menangis!”

Satu kelas yang mendengar ini, langsung satu per satu menghampiri, seperti melihat atraksi monyet, melihat aku, seluruh padangan orang itu, semuanya adalah cemoohan. Bahkan Olive, melihatku menangis, emosi dia juga padam, dia sedikit tidak menyangka melihatku, bertanya: “Sial, kamu disini pura-pura mati saja, aku masih belum memukulmu, kamu kenapa sudah menangis saja?”

Download APP, continue reading

Chapters

537