Bab 10 Eksekusi Yang Mulus

by Lucy Liestiyo 13:24,Jan 16,2021
Alangkah beruntungnya Elbi. Segala keraguan yang dimilikinya, terjawab dengan hasil yang sempurna di hari pelaksanaan event yang dipusatkan di cabang pertama ‘W&E Ayam Goreng Nikmaaat’. Cabang pertama yang mana juga menjadi tempat Elbi dan sang Ayah, Pak Wira sehari-hari berkantor.
Ada yang mengusik selama pelaksanaan event yang berjalan meriah itu. Ya, Elbi sedikit tersinggung, karena Ezra terang-terangan menghindarinya setiap kali mereka tak sengaja berpapasan di segenap area restoran. Sejauh itu, Elbi masih menekan egonya. Elbi berusaha bersabar dan menahan diri.
“Bagaimanapun, sejauh ini semua acara berjalan dengan baik,” gumam Elbi, memuji kecerdasan Ezra yang telah mengemas semua urutan acara dengan sangat menarik.
Acara dimulai dengan pendaftaran lomba makan ayam gratis. Setiap orang yang telah membeli es krim dengan nilai nominal tertentu, diperbolehkan untuk mengikuti kompetisi tersebut. Ezra mengundang sejumlah influencer ternama di bidang kuliner untuk memeriahkan acara bahkan menikmati sajian ‘W&E Ayam Goreng Nikmaaat’ serta ice cream bersama peserta kompetisi. Para influencer yang menjadi bintang tamu juga langsung memberikan testimoni berarti atas sajian hari itu, baik secara langsung maupun melalui channel YouTube dan juga Instagram story mereka masing-masing.
Mereka juga menuliskan testimoni di papan tulis yang telah disediakan di restoran. Setelahnya, para influencer tersebut turut mewakili Manajemen ‘W&E Ayam Goreng Nikmaaat’ untuk memberikan hadiah utama yang fantastis serta sejumlah hadiah hiburan kepada para pemenang.
Keseruan terus berlanjut, karena Ezra tidak hanya menggunakan jasa para influencer tersebut. Pembaca acara pilihan Ezra adalah Marliana Zee, seorang pemandu acara yang digemari oleh kaum muda. Lalu ada pula atraksi live cooking dari chef terkenal yang wajahnya banyak digila-gilai para kaum Hawa. Dialah chef Alwin Pratomo, chef muda yang punya senyum maut serta kabarnya masih single and available. Ezra dan timnya memberikan tantangan agar sang Chef memasak berbagai varian menu ‘W&E Ayam Goreng Nikmaaat’ untuk jangka waktu yang lumayan singkat. Setelah itu, masakan yang telah siap saji dibagikan secara cuma-cuma kepada siapa saja yang bisa menebak pertanyaan yang diajukan oleh Marliana Zee.
Sungguh beruntung para pengunjung gerai ‘W&E Ayam Goreng Nikmaaat’ pada hari itu. Terlebih mereka yang mengikuti berbagai perlombaan, sebab dimanjakan dengan banyak hadiah yang bervariasi.
Sebagian dari mereka mendapat goodie bag berisi merchandiser khas ‘W&E Ayam Goreng Nikmaaat’ berupa payung, topi, t-shirt, mug, sendok garpu dan lunch box. Sedangkan yang lain mendapat kupon diskon yang berlaku di berbagai gerai ‘W&E Ayam Goreng Nikmaaat’ tanpa terkecuali. Lebih dari itu, ada juga yang berkesempatan berfoto bersama dengan para performer yang berpose untuk pamer produk dari ‘W&E Ayam Goreng Nikmaaat’.
Menjelang penghujung acara, Marliana Zee memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk menari bersama, menirukan gerakan yang sedang hits di tik tok. Tanpa pikir panjang, ajakannya disambut secara antusias oleh sebagian besar pengunjung restoran. Tampak benar betapa mereka dilibatkan dalam rangkaian acara. Hanya segelintir pengunjung yang malu-malu saja yang masih duduk di tempat semula dan hanya memvideokan keseruan tarian massal itu. Dan tanpa sepengetahuan mereka, ternyata ada hadiah kejutan berupa voucher ‘makan gratis seumur hidup’ di semua outlet ‘W&E Ayam Goreng Nikmaaat’ untuk dua orang yang dianggap paling bagus dan semangat menari. Spontan saja, kedua pemenang yang kebetulan mempunyai blog pribadi, berjanji untuk menuliskan pengalaman indah mereka hari itu dan membagikannya kepada seluruh pengikut blog mereka. Suka cita tergambar di wajah mereka.
Acara hari itu ditutup dengan pemberian bingkisan oleh Pak Wira, Elbi dan satu orang perwakilan tim Marketingnya, kepada beberapa pengunjung resto yang dinilai secara spontan menyampaikan saran-saran positif untuk kemajuan gerai ‘W&E Ayam Goreng Nikmaaat’.
Keseriusan dan totalitas Ezra dalam mengemas acara, juga tercermin dari langkahnya mengundang tiga perwakilan dari media online ke acara tersebut. Reporter media online ini akan menyiarkan berita tentang acara yang sedang berlangsung. Tentu ini cara promosi yang cerdas.
Tidak menyangka Ezra bisa mempersiapkan segala sesuatunya dalam waktu yang relatif singkat, Elbi tak bisa menahan diri untuk berdecak kagum, lalu memberikan pujian yang jujur dengan gumaman pelan, “Keren. Ara memang the best. Aku tahu sekali chef Alwin itu punya jadwal yang sibuk, tapi toh Ara bisa mendatangkannya hari ini. Terus soal para influencer tadi, juga sosok yang dikenal sebagai figur yang jujur mengatakan apa adanya tentang rasa hidangan. Aku sudah salah karena sempat meremehkan dia.”
Pak Wira yang berada tak jauh darinya mendengarnya dan berkomentar dengan bangga, “Ayah sudah bilang begitu, kan? Jangan pernah meragukan kompetensi Ezra!”
Elbi menoleh. Ia mengangguk malu-malu dan bergegas meninggalkan Pak Wira. Dia tidak menyangka bahwa ayahnya mendengar gumaman pelannya. Ayahnya hanya tersenyum geli, tidak mengatakan apapun lagi.
...
Terkenang momen keberhasilan pelaksanaan event, Elbi tersenyum.
"Hei, ada apa? Kenapa diam saja? Senyum-senyum sendir, lagi. Hayooo..., mikiran siapa?" usik Ezra sembari menyenggol lengan Elbi.
Elbi menghela napas dan menyenyuminya.
“Mikirin kamu, siapa lagi? Sudah nggak sabar menunggu kamu sepenuhnya menjadi pendampingku. Masih lama banget ya Ra? Padahal sudah kepengen bangeet, setiap kali mau memejamkan mata sebelum tidur, kamu yang pertama kulihat berbaring di sampingku. Begitu juga saat pertama kali aku membuka di pagi hari, aku kepengen mendapati kamu berada dalam dekapanku,” kata Elbi. Ditelannya kembali kalimat yang nyaris hendak ditambahkannya, “dan merasakan kehangatan tubuhmu.”
Ezra setengah mencibir lantas bermaksud menggoda Elbi, “Ya ampun! Itu... itu! Ih! Pikirannya kok kesana sih! Kamu... kamu kenapa sih.., parah deh sekarang, ngomongnya suka frontal.”
Alih-alih hendak mengoda, akhirnya Ezra malah merasa jengah sendiri. Bukan hanya hatinya yang menghangat, namun pipinya juga.
Elbi memergoki hal itu dan tergerak untuk memeluk tubuh Ezra dari belakang.
"Enggak kok, Ara. Enggak sepenuhnya salah, maksudku. Aku memang sudah nggak sabar menunggu hari besar kita,” bisik Elbi di telinga Ezra.
“Ya ampun Bi! Nggak usah nyaingin yang lagi pada foto pre-wedding juga, kali!” kata Ezra pelan sembari mengurai pelukan Elbi. Elbi mengelus pundak Ezra sekilas dan memutar tubuh Gadis itu perlahan, sehingga mereka berhadapan sekarang.
“Ra, tahu nggak? Tadi aku tuh teringat apa yang terjadi sekitar setahun yang lalu. Waktu berlalu cepat ya, Ra," kata Elbi kemudian, untuk menetralkan suasana. Ada gerakan halus di sudut bibir Ezra.
Bisa begitu! Seperti janjian saja. Masa di waktu yang sama kami melamunkan hal yang sama. Apa ini pertanda, begitu kuatnya hubungan batin kami? batin Ezra geli.
Ezra menatap Elbi secara intens. Elbi balas menatapnya dengan tatapan mesra. Mata mereka berdua saling terkait.
"Hm.., kamu benar, Bi. Time flies so fast," ucap Ezra, setengah bergumam. Dia tidak mengelak sedikitpun manakala jari-jari Elbi merapikan rambutnya yang tertiup angin.
Dan dalam kurun waktu itu, cukup banyak perubahan dan perkembangan terjadi. Sebagian besar malahan sifatnya nggak terduga dan sama sekali nggak direncanakan, Ezra menambahkan. Tentu saja sebatas di dalam hatinya saja.

Download APP, continue reading

Chapters

84